JABAR EKSPRES – Ada peringatan bahwa menahan pipis dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal, lalu apa saja tanda-tanda umum mengenai batu ginjal yang perlu kita ketahui?
Batu ginjal merupakan massa padat yang terdiri dari kristal-kristal kecil. Satu atau lebih batu dapat terbentuk di dalam ginjal atau ureter secara bersamaan. Kondisi ini di kenal sebagai nefrolitiasis.
Lihat juga : 7 Jenis Penyakit Akibat Polusi Udara, Ada ISPA hingga Kanker
Apa saja penyebab dan indikasi-indikasi batu ginjal?
Merujuk pada Penn Medicine, ada beragam jenis batu ginjal. Batu ini dapat terbentuk ketika urine mengandung jumlah zat tertentu yang terlalu berlebihan sehingga membentuk kristal-kristal.
Kristal-kristal ini kemudian dapat berkembang menjadi batu dalam rentang waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
Salah satu jenis yang umum terjadi adalah batu kalsium. Biasanya, jenis batu ini muncul pada pria berusia antara 20 hingga 30 tahun. Kalsium dapat bersatu dengan zat-zat lainnya membentuk batu ginjal.
Faktor risiko terbesar dalam pembentukan batu ginjal adalah kurangnya asupan cairan. Kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami batu ginjal jika produksi urine Anda kurang dari 1 liter (32 ons) per hari.
Tanda-tanda Batu Ginjal
Gejala mungkin tidak muncul hingga batu berpindah ke saluran ureter tempat urine mengalir ke kandung kemih.
Pada saat ini, batu dapat menyumbat aliran urine dari ginjal. Gejala utamanya adalah rasa nyeri yang tiba-tiba timbul dan mereda secara tiba-tiba.
Rasa nyeri dapat terasa di area perut atau punggung bagian samping. Nyeri juga bisa menjalar ke daerah pangkal paha (nyeri selangkangan), area testis (nyeri pada pria), dan labia (nyeri pada wanita).
Indikasi-indikasi dan Gejala lain yang mungkin muncul meliputi :
– Perubahan warna urine yang tidak normal
– Darah dalam urine
– Demam dan menggigil
– Nausea dan muntah
Rasa nyeri akibat batu ginjal biasanya muncul saat terjadi iritasi atau penyumbatan. Ini dapat berkembang dengan cepat menjadi rasa nyeri yang amat hebat.
Penggunaan obat pereda nyeri mungkin cukup untuk mengatasi batu ginjal yang kecil. Namun, dalam kasus batu yang lebih besar atau gejala yang berlangsung lama, tindakan pengobatan lain mungkin diperlukan. Bahkan, dalam kondisi yang serius, tindakan bedah bisa menjadi solusi.