Secara strategis Metropolitan Rebana sudah terhubung dengan infrastruktur penunjang konektivitas kawasan yaitu jalan Tol Trans Jawa, jalur kereta api ganda, terminal barang dan penumpang, serta infrastruktur penunjang lainnya seperti bendungan, geothermal, Hydro Power Plant, Kilang Minyak Balongan, Tempat Pembuangan Akhir. Dengan 3 hub utama yaitu Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati, Pelabuhan Cirebon.
Selain didukung dengan konektivitas kawasan, Metropolitan Rebana juga menaungi 81 proyek setara Proyek Strategis Nasional yang terdapat pada Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021. Dan memiliki luas daerah lebih dari 43.000 ha dari 13 Zona Industri yang dibatasi di Kawasan Rebana.
Sebagai informasi, kawasan Rebana Metropolitan sudah ada yang mengelola yakni oleh Badan Pengelola Kawasan Rebana. Terkait hal ini sudah diatur dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 85 Tahun 2020 tentang Badan Pengelola Kawasan Rebana. Dengan fungsinya yaitu Koordinasi, Fasilitasi, Pengendalian, Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi.
Tidak hanya itu, Kepala Pelaksana Badan Pengelola Kawasan Rebana juga sudah ditunjuk oleh Gubernur Ridwan Kamil pada tahun ini, tepatnya pada tanggal 27 April 2023. Sosok yang kini resmi menjabat sebagai Kepala Pelaksana Badan Pengelola Kawasan Rebana adalah Bernardus Djonoputro.
Dengan adanya Badan Pengelola Kawasan Rebana, diharapkan dapat mendorong percepatan implementasi Rencana Induk Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Rencana Aksi Pengembangan Kawasan Rebana melalui peningkatan pelayanan penanaman modal/investasi, serapan tenaga kerja, pembangunan infrastruktur pendukung kawasan, serta upaya percepatan pembangunan ekonomi lainnya di kawasan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan.
Orang nomor satu di Jabar tersebut juga telah menjelaskan bahwa rebana Metropolitan didesain agar orang tinggal di Kota industri dan bekerja di kawasan tersebut. Sehingga, biaya transportasi bisa lebih efektif dan diharapkan kinerja pun akan lebih meningkat.
“Rebana Metropolitan didesain agar orang tinggal di Kota industri dan bekerja di kawasan itu. Jadi pabrik nempel rumah susun. Orang kerja tinggal jalan kaki,” katanya dalam acara Kickoff West Java Festival 2023 pada Sabtu, 19 Agustus 2023. (*)