JABAR EKSPRES- Identifikasi Ciri-Ciri Batu Ginjal dalam Upaya Pencegahan dan Penanganan. Ciri-ciri yang mengindikasikan adanya batu ginjal seringkali terabaikan karena gejalanya seringkali tidak terdeteksi dengan jelas.
Batu ginjal merupakan formasi keras yang terbentuk dari endapan mineral dan garam dalam ginjal. Pembentukan batu ini terjadi ketika urine mengandung jumlah zat pembentuk kristal yang lebih tinggi, seperti kalsium, oksalat, dan asam urat, dibandingkan dengan jumlah yang mampu diencerkan oleh cairan dalam urin.
BACA JUGA: Memanjakan Lidah dengan Makanan Ciri Khas Ibu Kota Jakarta
Secara bersamaan, adanya kekurangan zat yang mencegah kristal untuk saling menempel dapat menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi terbentuknya batu ginjal. Kendati tidak jarang terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini, namun seringkali batu ginjal tidak memiliki penyebab tunggal yang pasti.
Merujuk kepada Penn Medicine, terdapat beragam jenis batu ginjal. Batu ini dapat terbentuk ketika urin mengandung konsentrasi zat tertentu yang cenderung membentuk kristal. Proses perkembangan kristal menjadi batu dapat berlangsung selama berhari-hari ataupun berminggu-minggu.
Batu ginjal jenis kalsium merupakan yang paling umum ditemui. Jenis batu ini biasanya lebih sering terjadi pada pria yang berusia antara 20 hingga 30 tahun. Kalsium dapat berikatan dengan komponen lain dalam tubuh untuk membentuk batu ginjal.
Faktor risiko utama bagi batu ginjal adalah kurangnya asupan cairan. Risiko terbentuknya batu ginjal akan lebih tinggi jika jumlah urin yang dihasilkan kurang dari 1 liter (32 ons) per hari.
BACA JUGA: Tanda-Tanda Batu Ginjal: Pengenalan, Gejala, dan Pengelolaannya
Gejala dan Tanda-tanda Batu Ginjal
Gejala mungkin tidak terasa hingga batu ginjal bergerak masuk ke saluran ureter yang berhubungan dengan kandung kemih. Ketika hal ini terjadi, batu ginjal dapat menghambat aliran urin dari ginjal. Gejala utama yang muncul adalah rasa nyeri yang tiba-tiba muncul dan hilang begitu saja.
Rasa nyeri ini biasanya terlokalisasi di bagian perut atau samping punggung. Rasa nyeri dapat menjalar ke daerah pangkal paha (nyeri selangkangan), area testis (nyeri pada testis bagi pria), dan daerah labia (nyeri pada vagina bagi wanita).