JABAR EKSPRES – Ikatan Keluarga Alumni Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Bandung Angkatan 69 memberi hibah perbaikan air di sekolah. Hibah perbaikan air diberikan lantaran air yang ada di sekolah selama ini kurang layak digunakan karena berwarna kuning.
Hal itu diungkapkan Ketua IKA SMPN 7 Kota Bandung angkatan 1969, H Achmadi Soediutomo, usai secara simbolis memberikan bantuan kepada Kepala SMPN 7 Kota Bandung Lukman Surya Saputra, Kamis 17 Agustus 2023.
Menurutnya, untuk membantu perbaikan air di sekolah, para alumni khususnya yang tergabung ke dalam IKA 69 mengumpulkan dana selama satu tahun.
“Awalnya kami melihat air yang digunakan di sekolah kurang bagus. Lalu kami mengumpulkan dana selama satu tahun. Alhamdulillah pada Juli lalu, kita revitalisasi hingga akhirnya air di sini lebih bagus,” ungkapnya.
Penyerahan bantuan yang dilakukan sekaligus reuni tersebut, IKA 69 juga memberikan hibah buku sebanyak 300. Buku-buku yang sifatnya referensi ilmu pengetahuan itu dikarang oleh mantan siswa SMPN 7 Bandung yang berlatar belakang dari Lemhanas, guru besar Unpad dan dari Dirjen Perindustrian.
“Kami yang hadir di acara ini ada 38 orang. 16 di antaranya masih tinggal di Bandung. Sisanya dari luar kota,” katanya.
Menanggapi SMPN 7 Bandung saat ini, Achmadi mewakili rekan-rekannya mengaku cukup bangga dengan mantan sekolahnya itu. Terlebih saat mendengan jika SMPN 7 menjadi salah satu sekolah yang pertama ditunjuk menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar.
“Saya cukup bangga dengan kemajuan sekolah sekarang. Saya juga berharap apa yang telah dihibahkan bisa dirawat dengan baik supaya bermanfaat,” tandasnya.
Sementara itu Kepala SMPN 7 Kota Bandung Lukman Surya Saputra mengaku sangat bersyukur karena di momen perayaan HUT ke 78 Republik Indonesia, SMPN 7 mendapat berkah berupa bantuan revitalisasi air dan ratusa buku.
“Alhamdulillah dengan bantuan buku itu kita bisa mengembangkan perpustakaan yang ada,” katanya.
Lukman juga mengaku jika bantuan revitalisasi air sangat membantu sekolah. Pasalnya, dengan lokasi sekolah yang beraea di tengah gedung-gedung yang tinggi dan hotel, membuat sumber air sangat minim. Dampaknya air yang ada pun kurang baik karena berwarna kuning.