JABAR EKSPRES – Guna memberikan pelayanan terbaik bagi para traveler, PT Angkasa Pura II (Persero) meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas di Bandara Soekarno Hatta dengan menerapkan digitalisasi dalam operasional.
Muhammad Awaluddin, Direktur Utama AP II, mengungkapkan bahwa transformasi digital ini meliputi tiga program utama, yaitu CX (Customer Exploration), OX (Operational Exploration), dan DX (Digital Exploration).
“Untuk mengakselerasi digitalisasi di Bandara Soekarno-Hatta, AP II pada 18 Agustus 2023 meresmikan terbentuknya Tim Advanced Data Analytics & ArtificiaI Intelligence for Data Driven Decision,” kata Awaluddin dalam keterangannya di Jakarta seperti dikutip JabarEkspres.com dari Antara News pada Sabtu, 19 Agustus 2023.
Dalam penjelasannya, Awaluddin menyampaikan bahwa program DX memiliki sebuah tim khusus yang bertugas mengumpulkan, memproses, dan menganalisis data, serta memvisualisasikan hasil analisis dengan menggunakan teknologi advanced data analytics dan artificial intelligence (AI).
Tim ini akan berfokus pada jenis data tertentu untuk melakukan tiga analisis utama, yaitu Traffic Movement Analytics, Passenger Sentiment Analytics, dan Customer Behavior Analytics.
Menurut Awaluddin, data-data ini sebelumnya hanya sebagian kecil yang dapat diakses, namun dengan adanya layanan Airport ID dan dukungan advanced data analytics serta AI, Bandara Soekarno-Hatta dapat menggali data secara lebih komprehensif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
“AP II lebih mengenal pelaku perjalanan, begitu juga sebaliknya. Istilahnya mungkin seperti prinsip Know Your Customer (KYC),” ungkap Awaluddin.
Dia melanjutkan, sejalan dengan transformasi digital AP II, pengumpulan data dapat dilakukan dengan lebih baik untuk kemudian diolah dan dianalisis menggunakan teknologi advanced data analytics dan AI, sehingga informasi dapat disajikan dengan cepat dan tingkat akurasi yang tinggi.
Melalui Traffic Movement Analytics, Bandara Soekarno-Hatta dapat meningkatkan efisiensi operasional, yang tentu akan memberikan dampak positif bagi semua pihak terkait, termasuk maskapai. Dengan data perjalanan yang tersedia, layanan terbaik dapat diberikan kepada penumpang.
Selanjutnya, dengan menggunakan Passenger Sentiment Analytics, akan diidentifikasi prioritas-prioritas yang perlu ditingkatkan untuk layanan, operasional, dan fasilitas bagi penumpang pesawat.