JABAR EKSPRES – Dalam memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia, beragam cara dilakukan Masyarakat di Tanah Air. Dari upacara bendera hingga perlombaan, masyarakat antusias menyambut HUT ke-78 RI, Kamis 17 Agustus 2023.
Dalam rangkaian acara perlombaan, Panjat Pinang masih menjadi favorit sebagaian Masyarakat Indonesia. Namun ketika ditelusuri, ternyata panjat pinang merupakan budaya Belanda yang diadopsi hingga menjadi ciri khas perlombaan 17 Agustus saat ini.
BACA JUGA: 443 Narapidana di Lapas Paledang Bogor Dapat Remisi, 7 Orang Langsung Bebas
Menurut Pegiat Sejarah, Irman Firmansyah menerangkan bahwa Panjat pinang merupakan budaya masyarakat Belanda yang dibawa ke Indonesia saat masa penjajahan.
“Kalo di Belanda sendiri itu memang permainan mereka, panjat pinang atau dengan nama lain de klimmast. Jadi sebetulnya Belanda kesini membawa budaya mereka dan bercampur budaya Indonesia,” papar Irman kepada Jabar Ekspres, Jumat 18 Agustus 2023.
Biasanya agenda de Klimmasts beriringan untuk memperingati Koninginnedag (Hari ulang tahun ratu), atau pelantikan bupati.
“Koninginnedag atau hari ulang tahun ratu, digelar tanggal 31 Agustus, sesudah ratu Wilhelmina jadi ratu Julian peringatan pun diganti jadi 30 April, kemudian diganti lagi 31 Januari tergantung ratunya,” Ungkap Irman.
BACA JUGA: Polemik Pencemaran Sungai Cileungsi Bogor Bikin Geram, Rudy Susmanto Minta Pemkab Tak Tinggal Diam
Menurut Irman, sejumlah lomba pada momen HUT Kemerdekaan RI mengadopsi permainan Belanda, seperti tarik tambang, balap karung, atau lomba makan kerupuk yang pada masa penjajahan adalah lomba makan kue tetapi sama tetap dengan cara digantung.
“Yang melakukan panjat pinang atau perlombaan lain adalah orang-orang kita, jadi kalo belanda sendiri mereka hanya melihat dan mereka tertawa menyaksikan karena kesenangan yang mereka cari,” tuturnya.
“Tapi memang karena dulu jarang ada hiburan itulah yang mereka cari apalagi ketika ada hadiah yang diperebutkan,” Pungkasnya. (Mg9).