JABAR EKSPRES – Polemik sengketa lahan di wilayah Dago Elos, Kota Bandung jadi sorotan Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil. Emil sapaan akrabnya berharap kasus tersebut menemukan titik terang, meskipun harus adanya kesepakatan dari kedua belah pihak.
“Apapun itu, dinamika ini harus segera di komunikasikan antara pihak-pihak yang menjadi sumber kehebohan kemarin, dan masyarakat diminta tenang,” ujarnya di Bandung, Selasa (15/8) malam.
Emil menyarankan persoalan sengketa lahan di Wilayah Dago Elos dibawa ke ranah hukum, agar masyarakat selaku penghuni di wilayah tersebut diberikan ruang untuk menyampaikan hak nya.
“Saya sudah telepon pak kapolres (Bandung) untuk selalu mengedepankan sisi humanis, pak Kapolres melaporkan tidak ada penolakan pelaporan, yang ada tolong disempurnakan. Karena yang namanya pelaporan itu kan ada syaratnya,” ucapnya.
BACA JUGA: Fantastis! Pembangunan Kawasan Walini Bandung Barat Bisa Sampai Rp20 Triliun
“Jadi kalau saya pribadi sangat berharap dari sisi hukum, warga diberi ruang hak hidup yang adil karena ini kan perkara dua kelompok warga, jadi kelompok warga yang mengaku ahli waris dan kelompok warga yang sudah ada di sana (Dago Elos),” sambungnya
Emil berharap persoalan tersebut dapat segera diselesaikan baik secara hukum maupun hal lainnya.
“Hormati proses hukumnya, ikuti prosedur hukum, kalau isu penanganan dinamikanya sudah saya beri masukan ke Kapolres Kota Bandung,” pungkasnya
Diketahui sebelumnya, Polemik sengketa lahan di wilayah Dago Elos Kota Bandung, kini semakin memanas. Pasalnya berdasarkan informasi yang didapat, warag Dago Elos pada Senin malam kemarin melakukan aksi blokade jalan dan membakar sejumlah ban tepat didepan Terminal Dago sekitaran Jalan Ir. H. Djunda, imbas laporannya ditolak oleh pihak Polrestabes Bandung.
Dalam aksinya, warga yang menolak adanya proses sengketa lahan di Wilayah Dago Elos tersebut sempat bergesekan dengan pihak kepolisian yang tengah melakukan pengamanan.