JABAR EKSPRES – Memasuki musim kemarau, warga Kota Bandung, Jawa Barat diminta untuk menyiapkan Langkah antisipasi terkait kebutuhan air bersih. Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung, Ema Sumarna melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga, dan PDAM Tirtawening.
Seperti diketahui bahwa kini Indonesia sudah memasuki musim kemarau, bahkan sejumlah wilayah sudah mengeluhkan kekeringan dan kekurangan air bersih. Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna pun menyikapi hal tersebut.
Menurut Plh Wali Kota, Ema Sumarna mengatakan bahwa pihaknya meminta agar DLH, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga, serta PDAM Tirtawening untuk menyikapi permasalahan air di masyarakat.
BACA JUGA: Manfaatkan Musim Kemarau, Pembenahan Sedimentasi Sungai Jadi Fokus Pemkot Bandung
“Terkait ada masalah kebutuhan air bersih, saya minta Dinas Lingkungan Hiduo, PDAM, serta Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga untuk menyikapi permasalahan air di masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari,” kata Ema Sumarna di Balai Kota Bandung, dikutip JabarEkspres.com dari Antara News pada Selasa, 16 Agustus 2023.
Sebagai informasi, hal tersebut diinstruksikan Ema Sumana, mengingat dampak musim kemarau sudah dirasakan warga, seperti di Kelurahan Tamansari.
BACA JUGA: Strategi Pemkot Bandung untuk Antisipasi Kebutuhan Air Bersih Selama Musim Kemarau
Berdasar laporan yang diterimanya, kata dia, di lokasi tersebut air untuk kebutuhan sehari-hari sudah berkurang, akibat sumur-sumur di permukiman mulai mengering. Karena itu ia mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Bandung untuk meningkatkan kepekaan terhadap persoalan yang dirasakan masyarakat, khususnya kebutuhan air bersih.
Ia meminta ASN secara aktif melaporkan kejadian dampak kemarau tersebut agar dapat segera diatasi.
“Tentunya (ASN) harus peka melihat situasi di lingkungan masyarakat, dan persoalan yang terjadi di masyarakat untuk dilaporkan. Kita harus meningkatkan kepekaan terhadap persoalan masyarakat, sebagai bahan informasi untuk segera kita benahi,” kata Ema.
Tidka hanya itu, ia juga mengajak masyarakat untuk bijak dalam menggunakan air bersih guna menjaga keseimbangan ekosistem air.
“Agustus ini memang puncak kemarau, kami berharap masyarakat dapat bijaksana menggunakan air,” ujar Ema Sumarna.