Penampakan Hawaii Pasca Kebaran, Seperti Zona Perang!

Jumlah korban tewas yang besar ini menjadikan kebakaran ini sebagai bencana terparah dalam sejarah Hawaii, melampaui angka korban tewas dalam tsunami tahun 1960 yang menewaskan 61 orang, setahun setelah Hawaii menjadi negara bagian AS.

Baca juga: Tragedi Kebakaran Hutan di Hawaii: 36 Orang Tewas, Ribuan Mengungsi

Jumlah korban tewas tersebut juga melebihi jumlah korban dalam kebakaran di kota Paradise, California pada tahun 2018, yang merenggut nyawa 86 orang.

Jumlah korban ini juga merupakan yang tertinggi sejak kebakaran hutan dan lahan tahun 1918, saat 453 orang meninggal dalam kebakaran di Kota Cloquet di Minnesota dan Wisconsin, berdasarkan data dari Asosiasi Perlindungan Kebakaran Nasional (NFPA).

Pihak berwenang telah mengamankan sekitar 1.000 kamar hotel untuk warga yang telah kehilangan rumah mereka, dan berencana untuk menyediakan properti sewaan sebagai tempat tinggal gratis bagi keluarga-keluarga yang terdampak. Lebih dari 1.400 orang telah dibawa ke tempat penampungan darurat.

Biaya untuk membangun kembali Lahaina diperkirakan mencapai 5,5 miliar dolar AS (sekitar Rp84,3 triliun), menurut Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA), dengan lebih dari 2.200 bangunan rusak atau hancur dan lebih dari 850 hektar lahan terbakar.

Direktur FEMA, Deanne Criswell, mengatakan bahwa saat ini sudah ada 150 anggota tim dari FEMA yang bekerja di lapangan, dan tim pencari tambahan serta anjing pelacak akan tiba dalam satu atau dua hari ke depan.

Pada Jumat (11/8), pihak berwenang telah mengizinkan penduduk kembali ke wilayah barat Maui, meskipun zona yang terkena kebakaran di Lahaina tetap diblokade. Gubernur mengatakan bahwa area tersebut masih dianggap berbahaya karena asap yang mengandung bahaya dari puing-puing yang masih terbakar.

Meskipun begitu, masih ada ratusan orang yang belum ditemukan, dan jumlah pastinya masih belum jelas.

Keadaan di Lahaina menjadi sangat suram setelah terkena bencana alam ini, kata Green pada hari Minggu. “Ketika kita berusaha untuk menemukan mereka yang telah kehilangan nyawa, praktis tidak ada yang tersisa di sana,” katanya. Identifikasi korban menjadi sulit karena kondisi jenazah, dan hingga hari Sabtu, hanya dua korban yang berhasil diidentifikasi, menurut pejabat dari Kabupaten Maui.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan