Polisi juga membeberkan terkait dugaan senjata rakitan juga penggalangan dana.
Pelaku menjadi admin dan pembuatan beberapa channel aplikasi Telegram yang berisikan arsip film dokumenter dan breaking news yang merupakan channel update teror global yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Juru bicara Densus 88 Aswin mengatakan DE memiliki puluhan pucuk senjata beserta amunisi pabrikan. (agi/yan).