JABAR EKSPRES – Menjelang peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78, Yayasan Dapuran Kipahare menggelar Tour sejarah tematik dengan mengunjungi beberapa destinasi heritage di wilayah Cibadak Kabupaten Sukabumi.
Uniknya dalam kunjungan ini para peserta di ajak bernostalgia menggunakan pakaian pejuang, pakaian pasukan Belanda dan pakaian rakyat dalam masa perjuangan era 1945-1949.
Saat di wawancara oleh Jabar Ekspres, Irman Firmansyah ketua Yayasan Dapuran Kipahare menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dalam rangka peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78.
BACA JUGA : 7 Ide Pertunjukan Unik yang Belum Banyak Dilakukan untuk Acara Pentas Seni HUT RI
“Tujuan Tour ini adalah mengenalkan lokasi lokasi bersejarah di Kota dan Kabupaten Sukabumi kepada masyarakat, harapannya selain mengangkat sejarah Sukabumi kegiatan ini juga bisa menjadi tujuan wisata heritage. Para peserta merupakan anggota Reenactor Explore Kipahare dan masyarakat umum yang memiliki hobi menelusuri tempat bersejarah,” Ucap Irman kepada Jabar Ekspres pada Selasa (15/8).
“Kegiatan ini juga merupakan kegiatan rutin tahunan Yayasan Dapuran Kipahare menjelang Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI. Dalam tahun-tahun sebelumnya Dapuran Kipahare sempat menggelar pawai kemerdekaan menggunakan kostum perang, kemudian membuat film pendek perjuangan Harun Kabir, film the battle of Batoe karoet, film Soekaboemi 1945, Film Masa Reconba dan juga sempat menggelar teatrikal pertempuran Bojongkokosan,” Imbuhnya.
Dalam tour kemerdekaan tahun ini, kunjungan tersebut dilakukan ke jaringan water central yaitu Waterkracht Cibadak, kemudian Jembatan Tenjojaya, Rumah Administratur Tenjojaya dan Watersyphon Cikuya.
Diketahui bahwa Keempat lokasi tersebut memiliki sejarah unik dimana Waterkracht adalah bendungan yang membelokan air sungai cicatih untuk dialirkan ke Ubrug dan menjadi tenaga untuk PLTU, waterkracht ini dibangun sekitar tahun 1920an pada awal perencanaan elektrifikasi kereta api Batavia.
Kemudian Jembatan Tenjojaya adalah jembatan yang awalnya dibangun oleh perusahaan kereta api Staatspoorwegen sekitar tahun 1930 guna Kerjasama kargo komoditas perkebunan, hal ini sebagai upaya persaingan layanan dengan layanan KPM (Kooniklje Paketvaart Maaschapij di dermaga Pelabuhanratu.
BACA JUGA : 7 Ide Baju dan Celana Tahun 90an Pria dan Wanita untuk Karnaval 17 Agustus