Geram! Perlakuan Kasar Oknum Polisi ke Warga Dago Elos Jadi Sorotan, Netizen: Stop Bayar Pajak!

Netizen soroti perlakuan kasar oknum polisi ke warga Dago Elos di tengah kasus sengketa tanah yang masih bergulir. Instagram/dagomelawan.
Netizen soroti perlakuan kasar oknum polisi ke warga Dago Elos di tengah kasus sengketa tanah yang masih bergulir. Instagram/dagomelawan.
0 Komentar

Diketahui bahwa ini adalah kali kedua laporan tindak pidana dari warga Dago Elos ditolak oleh Polrestabes Bandung. Sebelumnya, pada tanggal 8 Maret 2023, warag Dago Elos juga sempat melaporkan hal serupa kepada Polrestabes Bandung.

Akan tetapi, laporan tersebut ditolak oleh Polrestabes Bandung. Tidak hanya itu, tim kuasa hukum juga disebut-sebut sempat mendapatkan perlakuan kasar yakni berupa ancaman verbal kasar.

“Lamun zaman baheula geus digebugan ku aing (Kalau terjadi pada zaman dahulu, sudah saya gebuk orang ini),” kata oknum Polrestabes Bandung.

Baca Juga:Dinilai Tidak Profesional, Polrestabes Bandung Disebut-sebut Telah Berkata Kasar hingga Lontarkan Gas Air Mata pada Warga Dago ElosTolak Laporan Warga Dago Elos Soal Sengketa Tanah, Oknum Polrestabes Bandung Diduga Bertindak Kasar dan Tidak Profesional

Sementara itu, dikutip JabarEkspres.com dari Instagram bangsamahardika Yayasan Lembaga Penegak Bantuan Hukum Indonesia membeberkan rincian sikap oknum Polrestabes Bandung yang diduga tidak profesional, kasar, dan tidak pantas adalah sebagai berikut.

1. Tidak bersedia menempuh pro-justicia dalam menerima laporan tindak pidana.

2. Saat pelaporan, salah seorang polisi berkata kasar pada salah seorang warga dengan kata-kata seperti berikut:

“Gara-gara sia, anjing (Gara-gara kamu, anjing).”

3. Pada proses pelaporan, pendamping hukum juga mendapat perlakuan kasar seperti ditarik dan didorong.

4. Ketika pendampingan hukum masuk ke kantor polisi untuk menjemput warga, beberapa anggota polisi mendorong-dorong anggota tim pendamping hukum.

5. Adanya dugaan pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan Polrestabes Bandung, yakni salah satu anggota polisi disebut-sebut menyentuh bokong salah satu warga Perempuan.

6. Polisi mendatangi pemukiman Dago Elos dan melakukan Tindakan kekerasan, melontarkan gas air mata, untuk membubarkan kerumunan warga yang masih kecewa karena laporannya ditolak tanpa alasan yang masuk akal.

Hal itu pun mendapatkan beragam komentar dari netizen, tak sedikit dari mereka yang mempertanyakan peran polisi sebenarnya.

Baca Juga:Buntut Laporan Tindak Pidana Sengketa Tanah Dago Elos Ditolak Polrestabes Bandung, Warga Ungkap Soal KerusuhanBank DBS Indonesia dan Manulife Indonesia Luncurkan MiWISE, Solusi Perencanaan Legacy yang Fleksibel

“Jadi polisi teh mengayomi saha sebenerna? Mengayomi Masyarakat awau mengayomi anu berduit? Inget honor bulanan teh duit na ti pajak rakyat (Jadi polisi tuh mengayomi siapa sebenarnya? Mengayomi Masyarakat atay orang berduit? Inget honor bulanan duitnya dari pajak rakyat,” tulis bre***.

“Kebayang gak, kalo rakyat marah terus menarik semua uang nya di bank?” tulis dim***.

“Berhenti bayar pajak ya gais,” tulie ikh***.

“Udah pernah kejadian di Kanjuruhan jangan pakai gas air mata eh masih aja digunakan emang ya isilop tidak sesuai,” tulis raf***.

0 Komentar