Dua Kasus Terinfeksi Penyakit Pes di China Utara Langsung di Karantina, Masyarakat Harus Waspada!

JABAR EKSPRES – Mongolia Bagian Dalam, wilayah utara China, kembali menghadapi tantangan kesehatan dengan melaporkan dua kasus infeksi penyakit pes pada hari Sabtu (12/8/2023). Kabar ini menjadi sorotan baru setelah pada tanggal 7 Agustus lalu tercatat kasus lainnya.

Pemerintah setempat mengonfirmasi bahwa dua orang yang terinfeksi penyakit pes di china adalah suami dan anak dari pasien sebelumnya, mengingatkan kita akan eskalasi potensi penularan dalam lingkungan keluarga.

Baca juga : Tiba-tiba COVID-19 Muncul Lagi! Berikut Perbedaan Varian Virus Omicron Dan Eris

Situasi ini memunculkan langkah-langkah pencegahan yang serius, dengan semua individu yang telah berkontak dekat dengan pasien saat ini menjalani karantina ketat. Meskipun hingga saat ini tidak ada gejala yang mencurigakan pada mereka. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa potensi penyebaran lebih lanjut dapat di cegah.

Infeksi pes di china ini penyakit yang terutama di tularkan oleh hewan pengerat, telah menjadi perhatian utama di wilayah ini, terutama di Mongolia dan wilayah barat laut Ningxia. Meskipun seringkali terbatas pada kawasan ini, penyakit ini memiliki potensi untuk berkembang menjadi wabah yang mengancam nyawa, terutama jika tidak di tangani dengan tepat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengidentifikasi pes sebagai bentuk wabah paling umum yang dapat mengakibatkan dampak fatal. Oleh karena itu, respons yang cepat dan koordinasi yang ketat sangatlah penting dalam mengatasi situasi seperti ini.

Dua pasien yang terinfeksi di konfirmasi menderita jenis pes bubonik. Varian penyakit yang menyerang sistem limfatik atau kelenjar getah bening dalam tubuh. Kondisi ini dapat mengakibatkan pembengkakan kelenjar getah bening di daerah leher, ketiak, atau selangkangan.

Kelenjar limfa yang membengkak dapat mencapai ukuran yang signifikan, terasa padat, dan menyebabkan rasa nyeri saat di sentuh.

Gejala umum pes bubonik biasanya muncul dalam rentang 1-7 hari setelah seseorang terpapar. Beberapa gejala yang mungkin muncul termasuk demam, menggigil, pusing, kelelahan, nyeri otot, dan bahkan kejang.

Baca juga : Varian Baru Covid Eris, Berikut Gejala dan Penyebarannya

Kondisi ini menekankan urgensi perlunya pemahaman dan edukasi yang lebih luas mengenai risiko dan tanda-tanda awal penyakit ini. Dengan pengetahuan yang lebih baik, masyarakat dapat lebih siap dalam menghadapi ancaman kesehatan yang tidak boleh di abaikan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan