AS: Status Presiden Vladimir Putin Membuatnya Kebal Penangkapan

JABAR EKSPRES – Dalam perkembangan terbaru terkait perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin, Duta Besar Amerika Serikat untuk Peradilan Pidana Global, Beth Van Schaack, telah mengungkapkan pandangannya.

Ia menilai bahwa peluang untuk menangkap Vladimir Putin akan sulit diwujudkan selama Putin masih memegang jabatan kepemimpinan di Kremlin.

Beth Van Schaack, yang merupakan perwakilan resmi dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, berbicara mengenai isu ini setelah perintah penangkapan terhadap Putin dikeluarkan oleh ICC pada Maret lalu.

Meski begitu, Schaack mengungkapkan keraguan terhadap kemungkinan penangkapan yang efektif selama Putin masih aktif sebagai Presiden.

BACA JUGA: Vladimir Putin Sebut Bakal Usut Tuntas Serangan di Jembatan Krimea

Menurut penilaian Schaack, Putin memiliki kekebalan hukum yang melekat pada jabatannya sebagai presiden.

Kekebalan ini memberikan perlindungan hukum yang signifikan kepada Putin, sehingga sulit untuk mengambil tindakan hukum terhadapnya selama ia masih menjabat sebagai kepala negara.

Pandangan Schaack ini merefleksikan kompleksitas dinamika hukum internasional dan kebijakan diplomasi yang mempengaruhi upaya hukum terhadap pemimpin negara yang sedang menjabat.

Meskipun perintah penangkapan terhadap Putin telah mengundang perhatian internasional, pandangan Schaack mengingatkan kita akan tantangan hukum dan politik yang harus dihadapi dalam usaha menegakkan keadilan terhadap kepala negara yang sedang memimpin.

BACA JUGA: Pemberontakan Grup Wagner Merupakan Upaya Kudeta Terhadap Rezim Putin

“Tidak mungkin ada orang yang bisa menangkap Putin saat dia masih menjadi kepala negara. Jika dia berakhir dalam tahanan pengadilan asing, ICC atau kamar khusus Ukraina, itu kemungkinan besar akan terjadi karena dia tak lagi menjadi kepala negara,” kata Shaack, seperti dikutip Ukrainska Pravda, Selasa, 15 Agustus 2023.

Menurut Dr. Melissa Shaack, hal ini tidak berarti bahwa upaya penyelidikan terhadap Putin sepenuhnya tertutup.

Dalam wawancaranya, Shaack menjelaskan bahwa investigasi terhadap kasus ini masih bisa dimulai tanpa mengabaikan fakta bahwa Putin adalah seorang kepala negara.

Dia menekankan bahwa langkah awal yang bisa diambil adalah menyiapkan dakwaan terhadap Putin dan sekaligus melakukan penyelidikan terhadap individu-individu lain dalam rantai komando yang terlibat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan