JABAR EKSPRES – Guna mengantisipasi kebutuhan air bersih di Kota Bandung selama musim kemarau, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memberikan instruksi kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH), PDAM Tirtawening dan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) untuk mengambil sikap.
Sebelumnya, Kelurahan Tamansari telah merasakan bagaimana krisis air bersih selama musim kemarau. Banyak air untuk kebutuhan sehari-hari berkurang dan sumur-sumur di pemukiman warga pun mengering.
Menanggapi hal tersebut, Ema Sumarna selaku Plh Wali Kota Bandung meminta kepada para ASN di lingkungan pemerintahan agar lebih peka terhadap permasalahan di masyarakat, termasuk air bersih.
BACA JUGA: TPA Sarimukti Overload, Bandung Raya Diintai 6 Ancaman
BACA JUGA: Rampung pada September, Skywalk Cihampelas Bikin Kota Bandung Semakin Romantis
Diharapkan para ASN dapat melaporkan secara aktif kejadian tersebut agar permasalahan yang dilaporkan dapat segera diatasi.
“Tentunya (ASN) untuk peka melihat situasi di lingkungan masyarakat dan persoalan yang terjadi di masyarakat untuk dilaporkan. Kita harus meningkatkan kepekaan terhadap persoalan masyarakat, sebagai bahan informasi untuk segera kita benahi,” ucap Ema Sumarna, dikutip dari Pemkot Bandung.
Selain itu, Ema Sumarna juga mengajak kepada masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan air bersih. Hal ini dilakukan agar keseimbangan ekosistem air dapat terjaga.
“Agustus ini memang puncak Kemarau, kami berharap masyarakat dapat bijaksana menggunakan air,” katanya. (*)
BACA JUGA: Dampak Urbanisasi, Pedesaan Lebih Minim Hujan Dibanding Perkotaan Saat Musim Kemarau
BACA JUGA: Sejumlah Wilayah Terkena El Nino, Distribusi Pangan Kota Bandung Tetap Aman