JABAR EKSPRES – Kesenjangan sosial ekonomi menyebabkan munculnya ketidakmerataan terkait hak-hak yang seharusnya didapatkan oleh setiap lapisan masyarakat.
Sorotan selalu menghiasi media terkait kurangnya pemerataan bagi anak dalam mendapatkan hak menimba ilmu di dunia pendidikan yang akhirnya banyak orangtua memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan sang anak dikarenakan latar belakang ekonomi.
Dalam hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung selaku pemangku kebijakan harus fokus terhadap kesejahteraan para anak yang ada di Kota Bandung.
BACA JUGA : Sidang Kasus Suap Bandung Smart City Kembali Digelar Hari Ini, Hadirkan Saksi Ahli
Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung, Ema Sumarna menyebutkan, kini pihaknya tengah memfokuskan regulasi demi menunjang terciptanya kesejahteraan bagi anak.
“Pemkot Bandung berupaya menyejahterakan anak, dengan berbagai program dimulai dari regulasi,” kata Ema Sumarna, Senin 14 Agustus 2023
Hal ini nantinya disiapkan untuk memenuhi hak bagi para anak. Menurut Ema, pemenuhan hak sama dengan memberikan akses pendidikan bagi semua anak.
“Sebagaimana amanat undang – undang, Pemkot Bandung turut menyelenggarakan wajib belajar minimal enam tahun tanpa memungut biaya alias gratis,” ujarnya
BACA JUGA : Puluhan Ton Sampah Tertahan, DLH Bandung Barat akan Optimalkan Bank Sampah
Demi menunjang amanat undang-undang tersebut, pemkot Bandung kini telah menyiapkan Rp 120 miliar, guna memudahkan siswa Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) agar dapat terus menempuh pendidikan.
“Kita betul-betul fokuskan agar harapan hidup anak ke depan bisa lebih baik, generasi penerusnya pun bertumbuh dan berkembang dengan baik,” ungkapnya
Selain itu pemkot tengah memaksimalkan program yang tengah berjalan terkait kota layak anak dan ramah anak
Program tersebut diantaranya, kemudahan pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) melalui program Kisanak yang berkerjama dengan sekolah. Nantinya melalui program ini, para anak mendapatkan kemudahan akses dari segi kesehatan, pendidikan, perbankan, dan layanan publik lainnya.
Saat ini realisasi pembuatan KIA di Kota Bandung hingga Juni 2023, sebanyak 294.570 KIA telah di terbitkan dari total 642.854 anak atau mencapai 48 persen dari target nasional sebesar 50 persen.
Disisi lain, kasus bullying kembali merebak di Kota Bandung. Terbaru, kasus sekolah di daerah Cicendo sempat menggegerkan dunia pendidikan di Indonesia.