JABAR EKSPRES – Penggemar bakso atau mie ayam tentu sudah tidak asing dengan toping saus yang sering dimasukkan dalam sajian mie ayam. Selain menambah rasa makin nikmat, penambahan saus dalam mie ayam juga akan memberikan warna yang semakin menarik secara visual untuk menggugah selera. Namun ternyata tidak semua saus aman untuk di konsumsi. Berikut beberapa ciri-ciri mengenali seperti apa saus yang aman untuk mie ayam.
Sudah menjadi rahasia umum, bila pembuatan saus tak bermerek sering kali menimbulkan kecurigaan tentang keamanannya. Masalahnya, tidak sedikit pedagang mie ayam yang masih juga menggunakan saus tanpa merek atau menggunakan merek abal-abal yang tidak memenuhi standar keamanannya untuk dikonsumsi.
Para pedagang ini sudah menaruh saus dimangkok atau di botol plastik yang tidak diketahui lagi saus tersebut dari merek apa.
Alasan harga yang lebih murah sering kali dikemukakan oleh para pedagang bakso dan mie ayam saat memilih saus tersebut. Meski dia sendiri tidak melihat atau mengetahui bagaimana proses produksi dari saus tersebut, apakah aman atau tidak.
Pasalnya sempat beredar di media sosial, video pembuatan saus secara home industri yang dinilai tidak higienis, memasukkan berbagai bahan berbahaya, serta menggunakan bahan-bahan yang sudah tidak segar. Hal ini yang lantas membuat konsumen khawatir akan keamanannya.
Masih banyak beredar di pasaran, saos samabal yang hanya dikemas diplastik-plastik isi ulang tanpa mencantumkan merek.
Baca juga : Ini Bahayanya Minum Es Teh Setelah Makan Bakso, Jangan Lagi Diulangi
Atau ada juga yang mencantumkan merek dan menuliskan bahan pembuatan adalah tomat dan cabai. Namun sesungguhnya produsennya sama sekali tidak menggunakan dua bahan tersebut.
Tapi bahan-bahan yang digunakan adalah ekstra cabai leoserin capsikum, ampas tapioka, ekstra bawang putih, bibit cairan tomato, sakarin, garam, pewarna sunset, pewarna jenis poncau, dan potasium fosfat.
Bahan-bahan ini akan sangat berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Beberapa dampak yang akan timbul diantaranya bisa menyebabkan kanker, pencernaan terhambat, sakit tenggorokan, pengerasan usus, diare, dan penyakit lainnya.