JABAR EKSPRES – Kasus dugaan pelecehan yang terjadi dalam pendaftaran Miss Universe Indonesia beberapa waktu lalu mengundang kecaman, baik dari masyarakat hingga beberapa pejabat.
Dan salah satunya yakni Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI), Sandiaga Uno. Dirinya mengatakan saat ini pihaknya langsung menerjunkan tim untuk mengatasi masalah tersebut.
“Saya sudah menerjunkan tim langsung untuk mengatasi isu yang berkembang,” ujar Sandiaga saat ditemui di Desa Alamendah, Kabupaten Bandung.
Sandiaga menyebut saat ini pihaknya langsung menurunkan tim monev, dan memastikan kasus tersebut sudah masuk ke ranah hukum.
“Kita akan pantau agar investigasi yang dilakukan ini membuahkan kepercayaan masyarakat,” katanya.
Sandiaga pun meminta agar proses hukum terkait dugaan pelecehan ini harus terbuka dan transparan.
BACA JUGA: Tiga Finalis Miss Universe Indonesia Jawa Barat 2023, Siap Maju ke Ajang Miss Universe Nasional
“Harus terbuka, harus transparan, harus disampaikan kepada publik perkembangannya seperti apa,” ucapnya.
Selain itu kata Sandiaga, jika nantinya memang terbukti ada kesalahan dari pihak penyelenggara, tentunya akan langsung diberikan sanksi.
“Tentunya ada sanksi hukum lah ya,” jelasnya.
Sandiaga menyebut, hingga saat ini Kemenparekraf sudah menerima laporan terkait dugaan pelecehan tersebut dan juga sudah menyepakati SOP yang ada.
Sehingga kedepannya pada saat penyelenggaraan di lapangan harus lebih teliti dan selektif untuk memastikan kembali siapa penyelenggara tersebut.
“Karena mungkin penyelenggaraan di lapangannya pada saat acaranya itu harus kita betul-betul pastikan. Jangan sampai ada pelecehan seksual yang sangat merugikan dan mencoreng muka pariwisata,” tegasnya.
Selain itu kata Sandiaga, penyelenggaraan Miss Universe Indonesia ini bisa saja langsung ditutup atau diberhentikan jika memang terjadi kasus seperti ini.
BACA JUGA: Kasus Dugaan Pelecehan Fabienne Nicole Groeneveld Finalis Miss Universe Indonesia, Berikut Profilnya
Berbeda dengan event lokal seperti Abang None ataupun Mojang Jajaka akan terus berjalan.
“Tapi kalau berkearifan lokal, seperti abang none, mojang jajaka, itu akan terus berjalan. Karena ini bagian dari pada menjaring talenta-talenta untuk mendukung pariwisata Indonesia,” ungkapnya.