JABAR EKSPRES – Kondisi korban penyiraman air keras yang dilakukan oleh segerombolan pelajar di Jalan Pisangan Lama III, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Selasa (9/8) sore masih mengenaskan.
Korban bernama Abidzar (16) mengalami luka bakar serius dibagian wajah, leher, hingga area sekitar dada, juga di pundak, dimana kulitnya sampai melepuh dan terkelupas.
Luka paling parah yang diderita Abidzar terutama di wajah, bahkan kedua matanya sampai tidak bisa dibuka setelah terkena siraman air keras. Bahkan hingga hari ini, salah satu matanya masih sulit untuk dibuka.
Peristiwa tragis tersebut terjadi saat Abizar pulang dari sekolahnya, sekitar pukul 15.30 WIB. Dia pulang menggunakan kendaraan roda dua berboncengan dengan temannya.
Baca juga : Sakit Hati Dikeluarkan dari Bisnis Travel, Pelaku Penyiram Air Keras di Karawang Akhirnya Ditangkap
Sampai dilokasi kejadian, korban yang mengendarai motor berpapasan dengan konvoi gerombolan pelajar dari sekolah lain yang memacu motornya dari arah yang berlawanan.
Tiba-tiba salah satu pelajar menyiramkan cairan dari dalam botol air mineral kearah korban. Seketika korban berteriak kesakitan dan menghentikan motornya. Hal ini lantas menarik perhatian warga yang ada disekitarnya dan banyak yang berupaya untuk membantunya dengan cara menyiramkan air.
Setelah itu korban dibawa ke klinik untuk mendapatkan perawatan, namun karena kondisinya cukup parah sehingga harus dirujuk ke rumah sakit.
Setelah kejadian tersebut, Unit Reskrim Pulogadung langsung melakukan upaya penyelidikan, diantaranya dengan melakukan olah TKP, mengamankan bukti berupa sebuah botol mineral yang diduga sebagai wadah air keras yang dibawa pelaku.
Baca juga : Suami Penyiram Air Keras Berhasil Ditangkap
Bukti lain yang juga di amankan adalah rekaman CCTV dari salah satu toko yang merekan kejadian tersebut, juga memeriksa beberapa saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
Video rekaman CCTV yang memperlihatkan peristiwa detik-detik penyiraman air keras rombongan oleh pelajar tersebut kini viral dimedia sosial. Diduga rombongan pelajar tersebut akan melakukan tawuran. Sayangnya belum diketahui pelaku penyiraman tersebut dari sekolah mana, mengingat pelaku mengenakan jaket untuk menutupi bet alokasi sekolahnya.