Dari hasil penelitian lebih lanjut, ternyata bakteri yang di temukan pada pria yang terinfeksi setelah di gigit oleh kucing ini termasuk dalam genus bakteri gram positif lain yang di sebut Globicatella.
Genom bakteri ini memiliki perbedaan sekitar 20 persen di bandingkan dengan strain terkait lainnya seperti G. sulfidfaciens. Yang menunjukkan adanya “spesies yang berbeda dan belum pernah di deskripsikan sebelumnya”.
Karena G. sulfidifaciens tahan terhadap beberapa jenis antibiotik umum, sulit untuk menghilangkannya dari tubuh.
Beruntung, jenis bakteri baru yang di temukan di Inggris ini merespons dengan baik terhadap setidaknya beberapa antibiotik. Tetapi kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat umum.
“Pelaporan ini menyoroti peran kucing sebagai reservoir spesies bakteri yang belum di kenal yang memiliki potensi patogen pada manusia,” demikian di sampaikan dalam keterangan penulis studi kasus.
Faktanya, gigitan dan cakaran kucing yang menembus kulit menyebabkan sekitar 66.000 kunjungan ke unit gawat darurat setiap tahun di Amerika Serikat.
Banyak dari kasus ini memerlukan antibiotik atau bahkan operasi untuk mencegah infeksi serius.
Baca juga : Cara Awal Melakukan Diet Intermittent Fasting untuk Pemula
Seperti hewan lainnya, kucing dapat mengandung patogen yang sangat berbahaya. Kenyataan bahwa mereka memiliki gigi dan cakar yang tajam memungkinkan mereka untuk mendorong patogen jauh ke dalam kulit manusia.
Oleh karena itu, para ahli menyarankan bahwa jika Anda di gigit oleh kucing liar. Segeralah mencuci luka dengan lembut menggunakan sabun atau garam dan segera konsultasikan kepada dokter.
Kasus infeksi pria ini akibat gigitan kucing telah di terbitkan dalam jurnal Emerging Infectious Diseases.