JABAR EKSPRES – Wali Kota Bandung nonaktif, Yana Mulyana buka suara soal amplop dari Sony Setiadi di sidang lanjutan kasus suap proyek Bandung Smart City dan pengadaan CSR internet gratis di beberapa tempat di Kota Bandung di Pengadilan Negeri Bandung pada Senin, 8 Agustus 2023.
Yana Mulyana mengaku bahwa dirinya memang menerima amplop dari Sony Setiadi terkait proyek Bandung Smart City dan pengadaan CSR internet gratis di beberapa tempat di Kota Bandung. Namun, rupanya ia sempat menduga bahwa isi amplop tersebut hanya brosur.
Tidak hanya itu, Yana Mulyana juga mengungkapkan perkenalan dirinya dengan Sony Setiad berawal dari pengadaan CSR internet gratis di beberapa tempat di Kota Bandung.
BACA JUGA: Akui Terima Amplop dari Sony Setiadi, Yana Mulyana Beberkan Kronologinya
“Jadi ajudan saya menyampaikan bahwa pak Khairur Rijal mau laporan, dan saat itu dia datang ke pendopo. Beres laporan dia menyampaikan bahwa ada pak Sony Cifo mau memberikan CSR wifi gratis, akhirnya beliau datang bertemu saya” kata Yana Mulyana.
Kemudian, Sony Setiadi pun memberikan amplop sebagai tanda perkenalan kepada Yana Mulyana. Ia mengatakan bahwa amplop tersebut dikeluarkan dari tas selempangnya.
“Pas mau pulang, beliau mengeluarkan amplop dari tas selempangnya. Terus beliau bilang pak ini untuk perkenalan,” kata Yana Mulyana dalam sidang lanjutan tersebut, dikutip JabarEkspres.com pada Senin, 8 Agustus 2023.
BACA JUGA: Diam Seribu Bahasa, Yana Mulyana Pilih Bungkam saat Tiba di PN Bandung
Akan tetapi, Yana Mulyana awalnya mengira bahwa yang ada di dalam amplop tersebut hanyalah brosur bukan uang. Rupanya, yang ada di dalam amplop tersebut adalah sejumlah uang.
“Beliau kan ngakunya usaha, jadi saya kira itu isinya brosur,” katanya.
“Saya penasaran, dan dimobil saya coba cek, ternyata isinya uang tunai,” lanjutnya.
Besaran nominal yang diberikan oleh terdakwa Sony Setiadi kepada dirinya sebesar Rp100 juta. Hal tersebut ditujukan untuk mendukung program Wali Kota terkait santunan kepada warga.
Di sisi lain, penentuan besaran nominal yang diberikan oleh terdakwa kepada saksi Yana Mulyana ialah perintah yang berasal dari saksi lain yaitu Khairur Rijal.
