Jabarekspres – Prajurit TNI dituntut ‘melek’ soal artificial intelligence (AI). Kecerdasan buatan di bidang militer amat dibutuhkan dan TNI harus siap.
Hal tersebut diungkapkan Ketua DPR RI, Puan Maharani, yang menyoroti penggunaan AI pada masa mendatang.
Terlebih, katanya, AI bakal menjawab banyak tugas-tugas berbahaya militer yang dianggap menyulitkan pekerjaan para prajurit.
“TNI harus bisa mengalokasikan lebih banyak ilmu pengetahuan untuk mempelajari AI yang bertujuan untuk mendampingi sistem pertahanan negara kita,” ujar Puan dalam keterangannya, belum lama ini.
Saat menyaksikan salah satu rangkaian Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2023, dirinya pun menegaskan, sebagai negara yang memiliki pasukan militer terbaik, AI mesti diperdalam.
“TNI harus siap dengan era Artificial Intelligence,” tegasnya.
Kendati demikian, dia mengaku, dalam menentukan keputusan penting di medan pertempuran tidak bisa dilakukan oleh AI.
Dirinya menambahkan, justru prajurit yang memiliki jam terbang tinggi dan integritas akan melindungi negara mampu menjadi kolaborasi yang tepat dalam hal penerapan AI di bidang militer.
“Pengalaman tidak bisa digantikan oleh teknologi. Karena dengan merasakan, terlibat langsung dalam pengambilan keputusan merupakan sisi positif dalam setiap adanya potensi pertempuran dalam melindungi negara,” tambahnya.
Adapun Puan memberi contoh penggunaan AI, melalui peran robotik yang sudah dilakukan oleh militer dari berbagai negara maju.
Seperti, Angkatan Udara AS (USAF) yang menerbangkan jet tanpa awak sebagai ‘Loyal Wingman’ untuk mendampingi jet yang dikemudikan manusia.
Jet nirawak itu bertugas untuk melawan musuh, menuntaskan misi, atau membantu pilot melakukannya.
Menurutnya, penggunaan teknologi AI dapat meminimalisirkan potensi berbahaya.
“Dengan penerapan yang bijaksana dan transparan, AI dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi militer dalam melindungi negara dan meningkatkan keamanan global,” katanya.