JABAR EKSPRES – Fenomena sinkhole atau lubang misterius yang tiba-tiba muncul di Dusun Popohan, Kalurahan Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo. Telah membingungkan para pakar Geologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Lubang misterius yang muncul di wilayah batuan breksi ini di anggap sebagai fenomena yang tidak lazim.
“Jika di lihat dari sudut pandang litologi, ini bukan sesuatu yang biasa di temukan. Jadi, ini termasuk sebagai penemuan yang baru.” ungkap ahli dari UGM, Wahyu Wilopo, ketika berbicara terkait penelitian sinkhole di Kulon Progo pada, Sabtu (5/8/23).
Baca juga : Varian Baru Covid ‘Eris’ Melonjak di Inggris, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Menurut Wahyu, biasanya lubang sinkhole muncul di daerah batuan yang mudah larut seperti jenis batuan gamping yang umum di Kabupaten Gunungkidul.
Namun, yang terjadi di Kulon Progo, lubang sinkhole malah muncul di area dengan batuan breksi. Batuan ini memiliki sifat yang sulit hancur, sehingga kemungkinan terjadinya sinkhole seharusnya kecil.
“Biasanya, lubang di bawah tanah ini dikendalikan oleh litologi yang mudah larut. Jika ini terjadi di Wonosari atau Gunungkidul, itu adalah hal biasa karena jenis batuannya adalah gamping. Tapi yang menarik di sini adalah litologi breksi yang tidak mudah larut.” tambahnya.
Kejadian yang tidak lazim ini memunculkan beberapa spekulasi tentang apa yang sebenarnya memicu munculnya lubang sinkhole di Popohan.
Salah satu kemungkinan adalah adanya jenis litologi lain yang mudah larut di bawah lapisan batuan breksi tersebut, atau mungkin ada fenomena tanah labil yang telah lama berlangsung di wilayah ini.
“Dengan merujuk pada geologi regional, di bawah breksi ini ada batu gamping. Tetapi kami tidak tahu apakah amblesnya terjadi di lapisan bawah breksi, di mana ada batu gamping yang mudah larut, atau mungkin ada struktur lain yang menyebabkan materi di dalam retakan membentuk banyak patahan yang mempercepat proses pelarutan,” jelas Wahyu.
Untuk mengatasi hal ini, Tim Geologi dari Fakultas Teknik UGM yang di pimpin oleh Wahyu telah turun tangan untuk menginvestigasi fenomena ini. Proses penelitian ini melibatkan metode survei geofisika, yang menggunakan medan alami sebagai bagian dari properti bumi.