JABAR EKSPRES – Jenderal Salifou Mody, salah satu tokoh utama di balik pengambilalihan kekuasaan melalui kudeta di Niger, telah melakukan kunjungan ke negara tetangga, Mali, pada hari Rabu, 2 Agustus 2023.
Dalam kunjungannya tersebut, ia bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi negara tersebut.
Delegasi yang dipimpin oleh Jenderal Mody menggelar pertemuan penting dengan Kolonel Assimi Goita.
Melansir pemberitaan africanews., Kolonel Goita telah mengendalikan pemerintahan Mali sejak hampir tiga tahun yang lalu, ketika negara tersebut juga mengalami pengambilalihan kekuasaan melalui jalur militer.
BACA JUGA: Presiden Nigeria Dikudeta Militer dan Ditahan di Istana Kepresidenan!
Perkembangan ini menjadi sorotan, terutama bagi negara-negara Barat, yang mengkhawatirkan adanya kemungkinan Niger jatuh di bawah pengaruh Rusia setelah terjadinya kudeta.
Kekhawatiran ini muncul terutama karena Mali sebelumnya telah menyambut hingga 1.000 pejuang dari Grup Wagner, sebuah kelompok tentara bayaran yang berasal dari Rusia.
Peristiwa ini juga telah memicu reaksi luar biasa dari Burkina Faso dan Mali, yang keduanya saat ini dipimpin oleh rezim junta militer.
Kedua negara ini secara tegas menyatakan bahwa campur tangan militer dari negara-negara asing di Niger, yang baru-baru ini mengalami kudeta pekan lalu, akan dianggap sebagai tindakan deklarasi perang terhadap mereka.
BACA JUGA: Presiden Nigeria Dikudeta Militer dan Ditahan di Istana Kepresidenan!
Ketidakpuasan yang dirasakan oleh warga Niger dan negara-negara tetangga terhadap pemerintahannya, yang dinilai lemah dalam mengatasi korupsi dan ancaman ekstremisme Islam, mengarah pada pandangan bahwa negara-negara Eropa, seperti Prancis, serta beberapa negara di wilayah Afrika Barat dan Tengah, seperti Mali, Guinea, Niger, Faso, telah gagal dalam memberikan perlindungan yang memadai.
Rusia juga telah berusaha memanfaatkan situasi ini dengan menggambarkan dirinya sebagai negara yang tidak pernah menjajah benua Afrika.
Dengan pendekatan ini, Rusia telah berhasil memperoleh dukungan di Mali dan negara-negara rentan lainnya, terutama melalui kelompok tentara bayaran mereka yang dikenal sebagai Wagner.
BACA JUGA: 11 Aksi Kudeta yang Terkenal dan Menggemparkan Dunia, Salah Satunya Pernah Terjadi di Indonesia!