Kampus Berlomba Buka Fakultas Kedokteran, Banyak Peluang Karier Buat Anak Muda!

JABAR EKSPRES – Berita gembira bagi dunia pendidikan khususnya di bidang kesehatan! Sejumlah perguruan tinggi ternama tanah air sepertinya sedang berlomba-lomba untuk membuka Fakultas Kedokteran (FK). Beberapa di antaranya adalah Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Negeri Padang, dan Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Melansir dari berbagai sumber rektor IPB, Arif Satria, dengan bangga mengumumkan keputusan kampusnya untuk membuka FK. Menurutnya, langkah ini adalah sebagai jawaban atas kebutuhan tenaga kesehatan yang terus meningkat di Indonesia. Tidak hanya itu, bidang kesehatan dan biomedis juga menjadi perhatian serius di IPB, sejajar dengan bidang pangan yang sudah lama menjadi fokus penelitian.

Baca Juga: Bangga! Harumkan Nama Sukabumi di O2SN Jabar, Beberapa Atlet Cilik Ini Berhasil Sabet Mendali

Bukan hanya IPB, ITS di Surabaya juga tak mau ketinggalan dalam kegembiraan ini. Mereka juga telah membuka Program Studi (Prodi) Kedokteran dan telah membuka pendaftaran seleksi mahasiswa baru jalur mandiri umum Prodi Kedokteran. Rektor ITS, Mochamad Ashari, menegaskan bahwa jumlah dokter yang terbatas di kota-kota besar di Indonesia menjadi latar belakang utama di balik keputusan mereka membuka FK. ITS pun bertekad mencetak dokter-dokter milenial yang tangguh dan unggul di bidang teknologi medis seperti Artificial Intelligence (AI), Teknologi Nano, analytics, dan teknologi 3D printing.

Sementara itu, UNP di Sumatera Barat dan UNNES juga turut berpartisipasi dalam fenomena kegembiraan ini. UNP membuka pendaftaran mahasiswa untuk FK dengan keyakinan bahwa Fakultas Kedokteran dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Sumatera Barat. Kolaborasi dengan Universitas Andalas dan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi juga sudah siap untuk menunjang program ini. Demikian pula dengan UNNES, yang menerima pendaftaran mahasiswa baru untuk Prodi Kedokteran setelah mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Konsuil Kedokteran Indonesia (KKI).

Baca Juga: Apa Pentingnya Pendidikan Manajemen di Perguruan Tinggi?

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyambut baik fenomena ini dan memastikan bahwa FK bisa dibuka di perguruan tinggi negeri maupun swasta, demi menciptakan dokter umum maupun spesialis berkualitas. Kemenkes juga telah menerapkan program collegium based bagi Peserta Program Dokter Spesialis (PPDS), yang memungkinkan lulusan kedokteran yang berniat melanjutkan pendidikan spesialis dapat memilih pendidikan dengan skema praktik langsung di rumah sakit dan mendapatkan bayaran. Langkah ini sejalan dengan upaya untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis di Indonesia yang masih minim. Menurut data, Indonesia baru memiliki 51.949 dokter spesialis dengan rasio target ideal 1:1000. Oleh karena itu, masih dibutuhkan sekitar 30 ribu dokter spesialis di 21 penyelenggara program studi spesialis.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan