JABAR EKSPRES- Sebagai respons terhadap gelombang panas yang melanda seluruh negeri, Iran telah mengumumkan libur nasional selama dua hari.
Selama Rabu dan Kamis ini, semua instansi pemerintah di Iran akan diliburkan, termasuk bank dan sekolah.
Individu dengan kondisi kesehatan yang rentan, anak-anak, dan orang tua diimbau untuk tetap berada di dalam ruangan.
Di sepanjang perbatasan barat daya, suhu diperkirakan akan melampaui 50 derajat Celsius (123 derajat Fahrenheit), sementara banyak wilayah lain termasuk ibu kota diperkirakan akan mencapai atau melebihi 39 derajat Celsius (102,2 derajat Fahrenheit).
Baca juga: Gelombang Panas Diprediksi Bakal Melanda Irak, Suhu Panas Nyaris Menembus Rekor!
Keputusan ini diambil oleh pemerintah Iran sebagai langkah responsif terhadap dampak yang ditimbulkan pada kesehatan masyarakat dan infrastruktur akibat gelombang panas yang menghantam banyak negara di seluruh dunia.
Selama musim panas ini, banyak negara di berbagai belahan dunia menghadapi suhu yang ekstrem.
Baca juga: Situs Acropolis Athena Yunani di Tutup Sementara Akibat Gelombang Panas Ekstrem
Baru-baru ini, sebagian wilayah di Yunani dilanda kebakaran hutan. Data dari observatorium iklim UE menunjukkan bahwa bulan Juli lalu merupakan bulan Juli yang paling panas yang pernah tercatat.
Menurut laporan dari The New York Times, banyak warga Iran mengaitkan keputusan pemerintah untuk memberlakukan libur nasional ini dengan kesulitan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan energi.
Fenomena ini berkaitan dengan gelombang panas di Iran, di mana peningkatan suhu mendorong lebih banyak orang untuk menggunakan pendingin udara, yang pada gilirannya menimbulkan tekanan pada jaringan listrik.