BANDUNG, JABAR EKSPRES – Belum meratanya fasilitas pendidikan di Jabar jadi salah satu pemicu masyarakat mengakali sejumlah jalur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar sendiri juga mengalami sejumlah kendala untuk pembangunan Unit Sekolah Baru (USB).
Sekretaris Disdik Jabar, Yesa Sarwedi Hamiseno, mengungkapkan bahwa setiap tahunnya dinas selalu mengupayakan pembangunan USB. Namun dalam realisasinya banyak mengalami hambatan. “Salah satu benturannya adalah keberadaan sekolah swasta,” katanya saat ditemui Jabar Ekspres di Gedung DPRD Jabar beberapa waktu lalu.
Yesa menguraikan, nasib sekolah swasta juga perlu diperhatikan. Hal ini dikarenakan mereka juga berperan dalam pelaksanaan pendidikan di Jabar.
Kendala berikutnya adalah terkait pembebasan lahan. Di kota-kota besar khususnya, mencari lahan juga bukan pekerjaan mudah. Lahan kosong sudah terkikis, di samping itu harga tanah juga sudah tentu melambung. “Seperti Kota Bandung, Depok, Bekasi, Bogor. Itu cari lahannya sudah susah,” jelasnya.
BACA JUGA: Sat Set! Disdik Kota Bandung Fasilitasi Siswa Baru RMP
Yesa menjelaskan, di tahun ini sedikitnya ada target 3 SMA baru dibangun dan sekitar 2 USB untuk SMK. “SMA ada 3 Ciamis, Depok, Bekasi. SMK kalau tidak salah 2 unit,” paparnya.
Menurut data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Jabar, pembangunan 2 USB SMK Negeri juga telah dilelang. Yakni SMKN 1 Tambaksari Ciamis dengan pagu Rp 2 miliar dan SMKN 1 Cijeunjing Ciamis dengan pagu Rp 3,3 miliar.
Selain itu juga ada poyek pembangunan SLB Negeri Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis dengan pagu Rp 1,8 miliar serta pembangunan SLN Negeri Cimerak, Kabupaten Pangandaran dengan pagu Rp 1,8 miliar.
Sementara itu data SiRUP LKPP, Disdik merencanakan pembangunan USB SMA di Kabupaten Bandung atau wilayah Cabang Dinas Pendidikan VIII dengan anggaran Rp 2,78 miliar. Lalu rencana pembangunan USB SMAN 1 Panumbangan, Kabupaten Ciamis dengan anggaran Rp 1,57 miliar. (son)
BACA JUGA: Langkah-Langkah Bangkitkan Kesenian Sunda di Generasi Muda