Warga Sarimukti Keluhkan Bau Busuk, Dampak Buruk Sungai yang Tercemar Limbah Lindi

JABAR EKSPRES – Tercemarnya perairan sungai Cipicung diduga akibat dari pencemaran limbah lindi TPA Sarimukti. Menyebabkan bau busuk. hal itu mengganggu aktivitas warga di tiga RW, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Selain mengeluhkan bau tak sedap, warga di tiga RW tersebut pun terpaksa harus kehilangan sumber air baku serta pasokan bagi lahan pertanian.

Pasalnya, air lindi berwarna hitam pekat dan berbusa itu mengalir dari sungai Cipanauwan dan masuk ke Cipicung yang biasa dipakai warga untuk kebutuhan mereka.

BACA JUGA: PBB Kota Bogor Siap Dukung Prabowo sebagai Capres 2024

“Penampakannya air ini cokelat, bau, dan berbusa. Cipicung sudah tercemar parah. Dampaknya RW 12,13 dan 15 tidak bisa lagi memanfaatkan air dari sungai,” ungkap salah seorang warga RW 13 Desa Sarimukti, Hari Hartono (43) saat dihubungi, Selasa (1/8/2023).

 

Hari menduga, pengelolaan air lindi di TPA Sarimukti tidak berjalan sebagaimana mestinya. Sehingga air lindi yang keluar dari penampungan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) tidak terolah di dalam kolam penampungan.

 

Sehingga air yang seharusnya keluar dari mulut outfall IPAL TPA berwarna jernih, malah keluar dengan kondisi hitam kecoklatan, berbusa dan berbau menyengat mengalir masuk ke dalam badan sungai Cipanawuan.

 

“Ini (diduga) berasal dari air lindi TPA Sarimukti yang ditampung di penampungan dan mengalir ke sungai Cipanawuan masuk ke Cipicung ke sananya ke Cimeta dan masuk ke Citarum,” terang Hari.

 

Menurut Hari, pencemaran limbah lindi di sungai Cipicung telah terjadi sejak tahun 2006 atau sejak awal mula TPA tersebut difungsikan sebagai pengganti TPA Leuwigajah. Sejak tahun itu hingga saat ini pencemaran terus berlangsung tak pernah ada pembenahan.

BACA JUGA: Pemkot Cimahi Buka 4 Lowongan Kerja untuk Kepala Dinas, Catat Syarat dan Tanggal Pendaftarannya!

“Jadi kalau sebelum tercemar, Sungai Cipicung ini jadi lokasi alternatif bagi sumber air. Dulu mencuci, mandi, dan sumber pertanian dari sini. Sekarang jangankan itu, bau nya saja udah gak tahan. Apalagi kalau kena airnya langsung gatal-gatal,” jelas Hari.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan