JABAR EKSPRES, BANDUNG BARAT – Aktivis lingkungan yang tergabung dalam Tim Masyarakat Peduli TPA Sarimukti (TMP-TPAS) masih menemukan outfall instalasi pengelolaan limbah (IPAL) TPA Sarimukti yang masih berbusa dan berwarna kecoklatan.
Kembalinya temuan itu, saat tim masyarakat peduli TPA Sarimukti usai meninjau out fal instalasi pengolahan air limbah (IPAL) TPA Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada Minggu 30 Agustus 2023 kemarin.
Dikatahui, air lindi hitam, berbusa, serta mengeluarkan bau tak sedap tersebut masuk ke sungai Ciganas, Cipanawuan, Cipicung, Cimeta, lalu bermuara ke Citarum dan Waduk Cirata.
“Di titik outfall dari IPAL TPA Sarimukti terlihat out fall memang debit airnya cenderung lebih kecil dari pada yang sebelumnya saya lihat beberapa hari lalu. Mungkin, debitnya antara dua sampai empat liter per detik,” kata perwakilan TMP-TPAS, Wahyu Dharmawan kepada wartawan JabarEkspres.com pada Senin, 31 Juli 2023.
Menurutnya, visual yang muncul dari lubang outfall masih berwarna coklat gelap. Sementara itu, aroma air tersebut sangat menyengat hingga mengganggu pernapasan.
“Selain bau menyengat, yang jelas masih banyak busa,” lanjutnya.
Baca juga: Polres Banjar Gelar Maraton Sosialisasi ‘Polisi Goes to School’ kepada Ribuan Siswa!
Wahyu menerangkan, dengan tampilan air seperti ini menandakan bukan keluaran dari IPAL yang baik. Karena mestinya, output air dari IPAL TPA Sarimukti berwarna bening dan tidak bau sesuai standar regulasi kelaikan air yang masuk badan sungai serta standar capaian program atau ultimate goal Citarum Harum.
“Di titik outfall TPA Sarimukti di mana seharusnya outfall itu bening, tidak berbau, kemudian tidak ada busanya. Goals-nya adalah memenuhi standar regulasi yang ditetapkan yakni air yang layak dibuang ke badan sungai. Ternyata hari ini kita tahu, kualitas itu belum tercapai,” terang Wahyu.
Selain di titik outfall TPA Sarimukti, TMP-TPAS menemukan kondisi Sungai Cipanawuan dan Ciganas di bagian hulu atau sebelum bercampur dengan air outfall TPA dalam kondisi berbusa dan bau menyengat. Hal tersebut diduga, lantaran rembesan air lindi masuk ke badan sungai.