Mengupas Isi Video Viral Kegiatan yang Diduga Aliran Sesat di Gegerkalong

BANDUNG, JABAR EKSPRES – Viral di media sosial tentang ritual keagamaan yang diduga aliran sesat di daerah Gegerkalong, Kota Bandung, memicu kepanikan dan ketakutan dari beberapa masyarakat sekitar.

Pasalnya, dalam unggahan yang tersebar di berbagai platform media sosial. Terlihat beberapa gerakan aneh yang sebelumnya tidak pernah dilakukan dalam kegiatan beribadah.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun oleh Jabar Ekspres, prosesi tersebut terindikasi merupakan kegiatan yang sedang dilakukan Padepokan Kebuyutan Gegerkalong yang berafiliasi pada aliran Syiah.

Informasi ini didapat dari salah seorang mahasiswa yang pernah melakukan penelitian pada kelompok jemaah tersebut.

BACA JUGA: Tidak Ditemui DPRD Jabar saat Demo, Pedagang Pasar Banjaran Kecewa

Anjani (24), Mahasiswa yang pernah bersekolah di dekat lokasi kejadian menyebut, 2018 timnya pernah melakukan penelitian bertema syiah pada kelompok yang kini sedang hangat diperbincangkan itu.

“Dulu ada mata kuliah yang tiap kelompoknya disuruh melakukan penelitian kepada kelompok yang mempunyai nilai budaya berbeda, kita kebetulan kebagian syiah,” ujar Anjani, kepada Jabar Ekspres.

Indikasi kesamaan berdasarkan keterangan tempat yang berada di video dengan lokasi penelitian yang dilakukan pada tahun 2018 ialah, lokasi gedung dan alamat penelitian berapa ditempat yang sesuai dengan keterangan video.

“Masjidnya kan agak masuk ke dalam yah, nah pinggir jalan banget atau sebelah masjid itu kantornya. Persis itu lantai 2 ruangan narasumber yang saya wawancara,” ungkapnya.

BACA JUGA: Festival Asia Afrika 2023, Solidaritas dari Kota Bandung untuk Dunia

Selain itu dirinya menjelaskan, prosesi ibadah biasanya dilakukan pada hari tertentu dengan penggunaan baju hitam dan dibalut dengan adat Sunda.

“Jadi mereka seminggu sekali melaksanakan pengajian, tepatnya antara Senin malam atau nggak Selasa malam. Pengajiannya itu mulainya Isya sampe jam 11an,” jelasnya.

“Pakaiannya serba hitam, dan mereka tuh kaya dibungkus sama budaya Sunda gituh. Jadi pengajiannya itu ada sajen, ada bubur merah, bubur putih, ada juga yang lain, dan semua itu ada maknanya,” tambahnya.

Namun, menurut Anjani, video peribadah yang tersebar di jejaring media sosial merupakan prosesi kegiatan dalam memperingati Hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharam lebih tepatnya 28 Juli 2023.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan