Kekurangan Guru di Kabupaten Ponorogo! Dampak dan Solusi

JABAR EKSPRES – Kekurangan tenaga guru atau pendidik di Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur menjadi perhatian serius karena mencapai 1.340 orang. Khususnya, kekurangan ini terjadi pada jenjang pendidikan SD dan SMP. Meskipun baru-baru ini telah dilantik 541 guru honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui status pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), namun kebutuhan tenaga pendidik masih jauh dari terpenuhi, dengan kurang lebih seribu orang guru yang masih dibutuhkan.

“Dari data kami per 31 Desember 2022, jumlah kekurangan guru di daerah ini mencapai 1.340 orang,” katanya. Dikutip Jabar Ekspres dari Antaranews.

Baca Juga: Bantuan Beasiswa PT Astra, Dukungan Pendidikan di Biak Numfor

Selain itu, posisi jabatan kepala sekolah juga masih menghadapai kekosongan sebanyak 40 posisi, dan ada kekurangan 812 guru kelas, 297 guru Pendidikan Agama Islam (PAI), serta 191 guru olahraga. Kekurangan tenaga pendidik ini mencakup seluruh jenjang pendidikan mulai dari SD hingga SMP di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo.

Dampak dari kekurangan guru tersebut menjadi multifaset, salah satunya adalah menurunnya jumlah murid di beberapa sekolah di daerah tersebut. Kekurangan guru berimplikasi pada performa sekolah yang tidak maksimal, sehingga masyarakat enggan untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah yang memiliki kualitas pendidikan rendah.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo, Nurhadi Hanuri, menyatakan bahwa masalah ini harus segera diselesaikan, karena jika dibiarkan, akan berdampak pada minat masyarakat untuk bersekolah. Pentingnya peran guru dalam memberikan pembelajaran yang efektif dan berkualitas menuntut adanya tindakan cepat untuk mengatasi kekurangan tenaga pendidik ini.

Selain itu, kekurangan murid di beberapa sekolah juga menjadi masalah serius, karena sekolah yang kekurangan murid akan menghadapi kesulitan dalam mempertahankan operasional sekolah. Dalam kondisi seperti ini, sekolah menjadi sulit beroperasi dengan biaya operasional yang tinggi.

Baca Juga: Inovasi Mahasiswa UGM, Mengembangkan Olahan Buah Naga!

Meskipun menghadapi keterbatasan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo, Nurhadi Hanuri, berharap agar seluruh satuan pendidikan terus berinovasi dalam menyediakan solusi untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga pendidik. Inovasi dapat menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ini dan meningkatkan kualitas pendidikan meskipun sumber daya yang tersedia terbatas.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan