JABAR EKSPRES- Korea Utara (Korut) menggelar parade militer di Pyongyang pada hari Kamis (27/7) untuk memperingati 70 tahun penandatanganan gencatan senjata Perang Korea pada tahun 1950-1953, yang diperingati di negara itu sebagai Hari Kemenangan.
Acara tersebut dimulai setelah upacara pra-parade yang dimulai pukul 20:00 waktu setempat (18.00 WIB), seperti yang disampaikan oleh seorang sumber, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Belum diketahui apakah pemimpin Korut, Kim Jong-un, hadir dalam parade tersebut. Rezim yang tertutup biasanya menggunakan acara semacam ini untuk memamerkan senjata-senjata baru yang besar dan memperkuat kesatuan internal.
Sebelum parade, sejumlah kantor media mengutip analisis citra satelit komersial yang menunjukkan adanya mobilisasi pasukan dan peralatan untuk latihan.
Baca juga: JCS Korea Selatan Sebut Korut Tembakkan Rudal ke Laut Kuning
Beberapa tanda juga mengindikasikan bahwa Korut bersiap untuk pertunjukan udara pada malam hari dengan menampilkan pesawat tempur dan aset militer lainnya, sesuai dengan informasi dari seorang sumber.
Untuk memperingati perayaan bersejarah ini, Korut mengundang sejumlah delegasi tingkat tinggi dari Beijing dan Moskow, yang mendukung Pyongyang selama Perang Dingin tiga tahun itu.
Delegasi dari Rusia yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan, Sergei Shoigu, dan delegasi dari China yang dipimpin oleh anggota Politbiro Partai Komunis China (CCP), Li Hongzhong, tiba di Pyongyang pekan ini untuk mengikuti acara perayaan tersebut, menurut media resmi Korut.
Baca juga: Negosiator AS, Korsel, dan Jepang Kecam Uji Coba Rudal Korut
Pada Rabu (26/7), Kim menghadiri pameran senjata bersama Shoigu di Pyongyang yang menampilkan berbagai persenjataan baru, termasuk pesawat tanpa awak yang menyerupai model pesawat pengintai Global Hawk milik Amerika Serikat (AS).
Kedua belah pihak juga mengadakan perundingan terpisah untuk membahas isu pertahanan.
Pemimpin Korut itu juga bertemu dengan Li pada hari yang sama, di mana pejabat CCP tersebut memberikan surat dari Presiden China, Xi Jinping, menurut laporan media resmi.
Parade tersebut diadakan ketika rezim Korut meningkatkan program pengembangan senjata dan mengkritik kebijakan “bermusuhan” AS terhadap negara tersebut.