JABAR EKSPRES – Dalam sebuah wawancara dengan Financial Times Future of the Car Summit, Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, mengungkapkan pandangannya yang skeptis tentang penggunaan air sebagai bahan bakar kendaraan di tengah klaim yang beredar di tanah air. “Hal paling bodoh yang dapat saya bayangkan untuk penyimpanan energi,” tegasnya.
Musk menolak gagasan bahwa hidrogen dapat mempercepat transisi dari bahan bakar fosil. Menurutnya, hidrogen sebagai sarana penyimpanan energi bukanlah pilihan yang baik karena membutuhkan “tangki raksasa” untuk menampungnya dalam bentuk cair. Dan jika disimpan dalam bentuk gas, kendaraan akan membutuhkan tangki yang lebih besar.
Baca Juga: Sharp Meluncurkan HP Flagship Aquos R7S, Intip Spesifikasi Mewahnya
Pendapatnya itu didasarkan pada alasan bahwa bahan bakar hidrogen tidak terjadi secara alami di Bumi dan harus dipisahkan dari air melalui elektrolisis atau memecah hidrokarbon. Proses ini tidak hanya membutuhkan energi besar tetapi juga tidak efisien, sehingga energi yang dikeluarkan untuk memproduksi hidrogen jauh lebih besar daripada yang dihasilkan.
Meskipun Badan Energi Internasional (IEA) menganggap hidrogen sebagai “pembawa energi serbaguna” dengan potensi aplikasi di berbagai sektor termasuk industri dan transportasi, Musk tetap skeptis dan bahkan pernah mengolok-olok gagasan ini dalam cuitan sebelumnya.
Sementara itu, peneliti dari Laboratorium Motor Bakar di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Arifin Nur, juga mengungkapkan pandangan serupa. Menurutnya, penggunaan air sebagai bahan bakar masih belum efisien karena membutuhkan energi besar untuk memisahkan molekul air menjadi hidrogen dan oksigen.
Baca Juga: Mengapa Fitur Teks TikTok Tidak Muncul? Ini Cara Mudahnya!
Beberapa tahun belakangan, muncul klaim dari sejumlah warga yang mengklaim dapat menghasilkan bahan bakar dari air atau membuat kendaraan berbahan bakar air. Namun, klaim-klaim tersebut telah menjadi kontroversi dan masih membutuhkan bukti ilmiah yang kuat.
Saatnya kita sebagai masyarakat bersikap kritis dan bijaksana dalam menghadapi klaim-klaim semacam ini. Pengujian yang dilakukan di laboratorium dapat menjadi langkah awal untuk memahami dengan lebih baik potensi bahan bakar air sebagai alternatif energi di masa depan. Bagaimana pendapat Anda mengenai hal ini? Mari kita dukung riset dan penelitian yang mendalam untuk mencari solusi energi yang lebih ramah lingkungan.