Pertama di KBB, Festival Langlayangan Bakal Hadir di Gantole Cililin

BANDUNG BARAT, JABAR EKSPRES – Sebagai bentuk melestarikan permainan tradisional, masyarakat Desa Singajaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) untuk pertama kalinya akan menggelar festival layang-layang pada Agustus 2023 mendatang di Lapangan Gantole Cililin.

Festival layang-layang itu diprakasai oleh para perajin layangan dan kelompok masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Adat Sunda (AMAS).

“Acara ini bertujuan melestarikan permainan tradisional dan mengangkat Desa Singajaya sebagai sentra perajin layang-layang terbesar di KBB,” ujar Ketua Kelompok Perajin Layang-layang Singajaya, Deni Mulyana, kepada Jabarekspres.com, Kamis (27/7/2023).

Ia menuturkan, Desa Singajaya sebagai wilayah akan terkenalnya sentra layang-layang sejak tahun 1940-an. Meski terkenal sebagai wilayah sentra layang-layang, akan tetapi para pengrajin belum pernah mengadakan festival layangan.

Karena itu, aliansi masyarakat desa sunda pada Agustus mendatang akan membuat acara dengan nama Festival Langlayangan.

BACA JUGA: Pasca Vakum 3 Tahun, Asia Afrika Festival Kembali Digelar di Bandung Akhir Juli 2023

“Ini untuk mengangkat lagi kearifan lokal di wilayah Desa Singajaya,” katanya.

Deni menjelaskan, festival tersebut rencananya bakal diikuti oleh ratusan masyarakat. Mulai dari pengrajin layang-layang, komunitas penerbangan layang-layang, serta praktisi permainan tradisional.

“Tapi nanti sebenarnya siapa pun boleh ikut menerbangkan layang-layang. Asal bawa saja masing-masing. Karena acara ini sekaligus memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 2023,” terangnya.

Deni berharap event ini bisa digelar rutin tiap tahun dan jadi ajang promosi produk layang-layang dari Singajaya. Bahkan, dirinya punya cita-cita ajang tersebut sebagai wahana pertunjukan wisata baru di KBB.

“Kami para perajin masih didera berbagai persoalan. Mulai dari bahan baku, rumitnya rantai distribusi, acaman broker besar, hingga permodalan. Dengan adanya festival ini, kita harap satu persatu masalah ini bisa ada solusi,” tandasnya.

BACA JUGA: Jabar Penyumbang Warisan Budaya Tak Benda Terbanyak di Indonesia

Terpisah, Ketua Aliansi Masyarakat Adat Sunda, Abah Amas mengatakan permainan layang-layang merupakan salah satu permainan tradisional masyarakat Sunda atau kaulinan barudak Sunda yang mesti dilestarikan eksistensinya.

Menurutnya, upaya tersebut tak cukup dengan slogan saja, perlu upaya nyata salah satunya dengan membuat Festival Langlayangan agar masyarakat ikut melihat atau memainkan langsung.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan