Cegah Korupsi, BNPB Sediakan Unit Layanan Pengaduan Masyarakat

BANDUNG – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengajak elemen masyarakat untuk tidak takut melaporkan segala tindakan yang berbau korupsi. Bahkan, BNPB membuat selogan, “Berani Lapor Hebat”.

Auditor Madya Inspektur Utama BNPB Ira Silviana Suseno mengatakan, pihaknya menyediakan unit layanan pengaduan bagi masyarakat untuk mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi.

“Unit layanan pengaduan ini sudah kami gagas dari tahun 2020 dengan tujuan membantu Inpektorat III untuk memperbaiki kinerjanya BNPB ke depan. Tentunya hal ini diperlukan masukan dari masyarakat Jabar,” ujar Ira, di sela-sela sosialisasi Unit Layanan Pengaduan di Hotel Aston Pasteur, Jalan Dr Djunjunan, Kota Bandung, Kamis 27 Juli 2023.

Dia menilai, pihaknya melaksanakan sosialisasi unit layanan pengaduan tersebut penting dilakukan. Bahkan kata dia, sosialisasi tersebut tidak hanya dilaksanakan di Jabar, tetapi di seluruh provinsi di Indonesia.

“Karena mata kami, telinga kami terbatas. Dengan bantuan masyarakat sehingga kami tahu semua pegawai yang terjun di masyarakat, akan mendapatkan pengawasan oleh masyarakat,” paparnya.

Menurut Ira, cara pengaduan tersebut bisa disampaikan masyarakat melalui kanal-kanal yang sudah disediakan BNPB.

“Masyarakat bisa mengadukan secara langsung, bisa lewat medsos, gmail, serta bisa melalui website dumasbnpb.co.id,” rincinya.

Dengan unit layanan pengaduan tersebut, Ira berharap kinerja BNPB bisa lebih baik, transparan, akuntabel serta rahasia. Ia pun mendorong masyarakat untuk tidak takut melapor.

“Kemudian, harapan kami bagi masyarakat, tidak perlu takut lagi untuk melapor karena kita menanganinya dengan cara efektif dan efesien, dan pastinya kita dilakukan secara rahasia dan transparan. Jadi, berani melapor, hebat,” terangnya.

Sementara itu, Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar, Andrie Setiawan mengatakan, bahwa sosialisasi unit layanan pengaduan BNPB ini melibatkan 25 BPBD kabupaten/kota se Jabar.

Andrie pun berharap agar semua pegawai BPBD se Jabar tidak memiliki niat untuk melakukan tindak pidana korupsi. “Ayo kita bekerja sesuai dengan treknya, jadi tidak usah neko-neko,” tegasnya.

Andrie juga menyinggung soal lembaga penanggulangan bencana baik secara nasional maupun daerah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan