JABAR EKSPRES – Hasil Pemilu Spanyol 2023 yang digelar pada Minggu (23/7) bikin tegang, nih! Ternyata, gak ada satu pun partai atau koalisi yang berhasil meraih mayoritas suara. Wah, makin rumit aja nih situasinya!
Menurut penghitungan komisi pemilihan, Partai Rakyat (PP) keluar sebagai pemenang sementara dengan 136 kursi, sementara Partai Sosialis yang dipimpin oleh Perdana Menteri petahana Pedro Sanchez menempati posisi kedua dengan 122 kursi. Tapi, dari 350 kursi di parlemen, kedua partai itu masih jauh dari angka 176 yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan baru.
Bukan cuma PP dan Partai Sosialis, tapi partai-partai lainnya juga belum bisa mengumpulkan cukup suara. Meskipun mendapat dukungan dari mitra politik seperti Vox dengan 33 suara dan sayap kiri Sumar yang mendapatkan 31 suara, tetap belum mencukupi buat membentuk pemerintahan yang solid.
Baca Juga: Krisis Kebakaran Hutan di Yunani Kian Menggila, Evakuasi Ribuan Wisatawan Dilakukan
Nih, Perdana Menteri Pedro Sanchez punya posisi yang lebih unggul daripada pesaingnya dalam mencari dukungan untuk membentuk koalisi. Dalam posisinya sebagai perdana menteri selama lima tahun, Sanchez punya pengalaman yang lebih mumpuni, jadi lebih mudahlah baginya untuk mencari dukungan.
Tapi jangan salah, PP juga nggak menyerah begitu saja. Meskipun pemimpin PP, Alberto Nunez Feijoo, memenangkan kursi, tetap saja mereka belum punya mayoritas yang cukup untuk mengatur pemerintahan. Makanya, PP terpaksa akan berkolaborasi dengan Vox untuk dapat dukungan dan membentuk pemerintahan.
Sanchez sendiri nggak kalah semangatnya, lho! Dia berusaha keras untuk mengingatkan rakyat Spanyol tentang bahaya yang bakal terjadi kalau koalisi PP dan Vox berkuasa. Dia gak mau semua kemajuan selama empat tahun terakhir dihapus begitu saja!
Baca Juga: Ukraina Sebut Sudah Rebut Kembali Wilayah Dekat Bakhmut
Sementara itu, Feijoo dalam kampanyenya bertekad untuk “menggulingkan Sanchismo” alias kebijakan-kebijakan selama pemerintahan PM Sanchez. Dia janji untuk mencabut undang-undang yang dianggap merugikan mayoritas, termasuk UU penentuan gender dan UU terkait pemerkosaan.
Jadi, kita nantikan saja bagaimana situasi politik di Spanyol akan berkembang setelah pemilu yang bersejarah ini! Semoga bisa mencari solusi yang terbaik buat semua warga Spanyol ya!