JABAR EKSPRES – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengeluarkan instruksi kepada BUMN dan pemerintah daerah (Pemda) untuk memperkuat dan meningkatkan anggaran pemberian bantuan sembako kepada masyarakat sebagai langkah antisipasi terhadap dampak fenomena cuaca El Nino. Fenomena cuaca El Nino merupakan suatu kondisi yang tidak dapat diprediksi dengan tepat karena berhubungan erat dengan iklim, oleh karena itu, langkah penguatan bantuan sembako dianggap sangat penting.
“Kalau bisa memang punya anggaran bantuan sembako ke masyarakat diperkuat, diperbanyak. Karena apa, kita menghadapi El Nino yang tidak bisa kita hitung karena itu menyangkut iklim, sehingga harus didahulukan,” kata Presiden Jokowi. Dikutip Jabar Ekspres dari Antaranews.
Baca Juga: Pembangunan Jalan Inpres Tenangan Rawa Sari di Bengkulu!
Presiden Jokowi menyadari bahwa anggaran untuk penyediaan bantuan sembako harus didahulukan karena adanya potensi dampak El Nino yang dapat mengganggu ketahanan pangan. Salah satu dampak yang mungkin timbul adalah kekeringan yang berdampak pada gagal panen, sehingga berpotensi menyebabkan kelangkaan pangan. Oleh karena itu, Presiden juga menginstruksikan agar para kepala daerah memperbanyak pasar murah di daerah-daerah yang membutuhkan bantuan tersebut jika El Nino benar-benar berdampak pada kesehatan masyarakat.
Diperkirakan bahwa dampak El Nino mulai terasa pada Agustus 2023. Negara-negara seperti Vietnam dan India sudah menghentikan ekspor beras, sehingga penting bagi Indonesia untuk mempersiapkan stok beras yang mencukupi untuk konsumsi nasional guna menghadapi potensi kelangkaan beras di pasar global.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan prakiraan tentang fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) Positif, yang diperkuat satu sama lain, menyebabkan musim kemarau tahun ini menjadi lebih kering. Perkiraan menunjukkan bahwa pada puncak kemarau kering ini, kondisinya akan jauh lebih kering dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu 2020, 2021, dan 2022.
Baca Juga: Germas Sapa, Edukasi Anak-Anak Makanan Sehat dan Aman!
Untuk itu, langkah-langkah antisipatif seperti memperkuat anggaran bantuan sembako dan memperbanyak pasar murah di daerah-daerah yang memerlukan perlu diambil sebagai bagian dari strategi menghadapi dampak El Nino yang tidak bisa diprediksi secara pasti. Presiden Jokowi menegaskan pentingnya persiapan yang matang untuk menghadapi potensi krisis pangan dan mengamankan pasokan beras nasional agar tidak mengalami kelangkaan seperti yang terjadi di negara-negara lain yang sudah menghentikan ekspor beras akibat dampak El Nino. Semoga dengan langkah-langkah ini, Indonesia dapat lebih siap menghadapi tantangan cuaca yang tidak menentu dan menjaga ketahanan pangan rakyat.