Ini juga, sambung dia, merupakan langkah antisipasi dalam menurunkan angka kecelakaan dan fatalitas korban.
“Harapannya adalah dari mulai kecamatan, satu kampung, satu tempat akan terus menjadikan pengaruh bagi yang lainnya sehingga masyarakat Kota Bogor lebih patuh berlalulintas,” dorongnya.
“Tapi Alhamdulillah, kalau kami berbicara secara global, masyarakat Kota Bogor sebenarnya tertib berlalulintas. Karena kita adalah lintasan, kebanyakan yang melakukan pelanggaran adalah pengedara dari luar Kota Bogor ada sekitar 85 persen,” imbuh Galih. (YUD)