JABAR EKSPRES – Irak mengancam untuk mengakhiri hubungan diplomatik dengan Swedia jika terjadi kasus pembakaran Al Quran.
Kantor Perdana Menteri Mohammed Shia Al Sudani menyampaikan pernyataan tersebut melalui Twitter, bahwa Pemerintah Irak telah memberitahu pemerintah Swedia melalui jalur diplomatik bahwa terulangnya insiden pembakaran kitab suci Al Quran di tanah Swedia akan menyebabkan terputusnya hubungan diplomatik antara kedua negara.
Pernyataan tersebut datang setelah demonstran Irak menyerbu Kedutaan Besar Swedia di Baghdad pada Kamis pagi waktu setempat, dan kemudian membakarnya sebagai tindakan balasan atas pembakaran Al Quran di Swedia.
Para pengikut ulama Syiah Muqtada al-Sadr melakukan aksi ini sebagai respon terhadap Salwan Momika, yang telah membakar salinan Al Quran di depan Mesjid Stockholm di Swedia bulan lalu, yang mendapat kecaman dari negara-negara Islam.
BACA JUGA: CPNS 2023 Bakal Dibuka Tahun Ini, Penuhi Syarat ini Agar Lolos
Kementerian Luar Negeri Swedia mengutuk serangan terhadap kedutaan besarnya di Baghdad dan menyebutnya sebagai “pelanggaran serius” terhadap Konvensi Wina.
Di samping itu, juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa, Stephane Dujarric, juga menyatakan bahwa sikap tidak menghormati kitab suci dan tempat ibadah tidak dapat ditoleransi.
Pernyataan ini merupakan tanggapan atas kasus penistaan Al Quran di Swedia.
Dujarric menekankan pentingnya saling menghormati dan tidak terprovokasi, serta menegaskan bahwa orang-orang harus menghindari aksi kekerasan dan tidak menjadi hakim sendiri.
Pada Kamis pagi, sekelompok orang Irak menyerbu Kedutaan Besar Swedia di Baghdad sebagai bentuk protes atas pembakaran kitab suci Al-Quran yang terjadi pada 28 Juni oleh Salwan Monikoa, seorang pria kelahiran Irak yang tinggal di Swedia.
BACA JUGA: Fenomena Suhu Dingin di Bandung Bakal Berlangsung di Bulan Juli-Agustus
Banyak negara, termasuk Amerika Serikat, Rusia, Turki, Pakistan, Indonesia, Afghanistan, dan negara-negara Islam lainnya, mengutuk serangan terhadap kompleks kedutaan besar Swedia tersebut.
Swedia menyatakan bahwa sedang melakukan penyelidikan terhadap insiden tersebut.
Menyusul serangan terhadap misi diplomatik Swedia itu, Momika kembali menodai Al Quran dengan menginjaknya dan juga bendera Irak di depan Kedutaan Besar Irak di Swedia.