Fenomena Suhu Dingin di Bandung Bakal Berlangsung di Bulan Juli-Agustus

JABAR EKSPRES – Fenomena Suhu Dingin di Bandung bakal berlangsung dari bulan Juli hingga Agustus, dan akan kembali menghangat pada awal bulan September 2023.

Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Kota Bandung menyatakan bahwa selama kemarau, suhu udara bisa menjadi lebih dingin, seperti yang terjadi di Bandung dalam beberapa hari terakhir.

Kepala BMKG Kota Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa dalam lima hari terakhir, suhu minimum di Kota Bandung mencapai 17 derajat Celsius, yang di bawah kondisi normal.

Dia menambahkan bahwa fenomena suhu dingin di Bandung ini adalah fenomena alamiah yang umum terjadi saat masa puncak kemarau pada bulan Juli-Agustus, seperti yang terjadi belakangan ini.

BACA JUGA: Fenomena Suhu Dingin di Bandung, Ternyata Ini Penyebabnya

Teguh Rahayu juga mengungkapkan bahwa dalam periode tanggal 14-18 Juli 2023, suhu Kota Bandung sempat naik dari 19 derajat ke 20 derajat Celsius, namun kemudian turun kembali menjadi 17 derajat Celsius pada tanggal 18 Juli.

Ini berarti suhu minimum normal untuk bulan Juli adalah 18,2 derajat Celsius, sementara untuk Agustus adalah 17,5 derajat Celsius.

Ia menjabarkan bahwa fenomena suhu dingin di Bandung di bawah kondisi normal sering terjadi selama musim kemarau, terutama di malam hari.

Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa pada siang hari selama musim kemarau, permukaan bumi menerima radiasi matahari yang maksimal karena tidak ada awan yang menutupinya.

BACA JUGA: Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi Terekam di Seismograf

Namun, ketika malam tiba, bumi melepaskan energi karena tidak ada awan yang menyimpan panas, sehingga menyebabkan suhu bumi menurun dengan cepat.

Akibatnya, suhu minimum atau suhu udara yang dingin bisa terjadi secara ekstrim di malam hingga dini hari.

Selain itu, Ayu menjelaskan bahwa salah satu penyebab suhu udara menjadi dingin selama puncak musim kemarau adalah adanya musim dingin di wilayah Australia.

Pola tekanan udara yang tinggi di Australia menyebabkan udara dingin bergerak menuju Indonesia, yang dikenal sebagai Angin Monsun Australia.

Fenomena suhu dingin di Bandung ini merupakan penyebab utama musim kemarau di Indonesia dan membawa suhu dingin dari wilayah Australia ke wilayah Indonesia yang berada di belahan bumi selatan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan