JABAR EKSPRES — Setiap tanggal 21 Juli, Amerika Serikat merayakan Hari Junk Food Nasional. Perayaan ini mungkin tampak kontroversial bagi beberapa orang karena meningkatnya kesadaran tentang pentingnya pola makan sehat dan dampak negatif dari konsumsi makanan cepat. Namun, perayaan ini memberikan kesempatan bagi kita untuk merenungkan sejarah dan dampak budaya makanan cepat di negara ini.
Sejarah Junk Food di Amerika Serikat
Sejarah junk food di Amerika Serikat dimulai pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 ketika beberapa produk makanan seperti hot dog dan hamburger mulai menjadi populer. Meskipun makanan cepat ini pada awalnya dianggap sebagai makanan murah dan praktis untuk pekerja dan imigran, popularitasnya berkembang pesat seiring berjalannya waktu. McDonald’s, yang didirikan pada tahun 1940-an, menjadi simbol global dari industri makanan cepat.
Oleh karena itu, Hari Junk Food Nasional adalah momen yang tepat untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya mengadopsi pola makan sehat.
Baca Juga:5 Kuliner Bandung yang Wajib Kamu Coba!Wisata Bandung Rasa Liburan di Pulau, Ini Tempatnya!
Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan masalah kesehatan yang terkait dengan konsumsi makanan cepat, beberapa gerakan dan inisiatif telah muncul untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat pola makan seimbang dan mengurangi konsumsi junk food.
Beberapa restoran cepat saji bahkan mulai menawarkan pilihan makanan yang lebih sehat, seperti salad dan buah segar, untuk mencoba mengakomodasi permintaan konsumen yang lebih sadar akan kesehatan.
