BANDUNG – Puluhan masa perwakilan orang tua dan pengurus Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) Jabar mengeruduk Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Kamis (20/7) siang. Mereka menuntut kepastian karena sejumlah anak-anaknya belum diterima masuk sekolah meski Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) telah usai.
Selain berorasi menyuarakan tuntutannya, masa juga melakukan sejumlah aksi di depan kantor di Jalan Ahmad Yani itu. Mulai dari aksi menabur bunga layaknya ruwatan hingga membawa kompor untuk memasak.
Ketua FMPP Jabar, Illa Setiawati mengungkapkan, aksi tersebut sengaja digelar sebagai bentuk solidaritas terhadap masalah para orang tua terkait pelaksanaan PPDB. Saat ini pihaknya mendapat aduan bahwa ada sebagian anak belum mendapat kepastian bisa diterima sekolah dimanapun setelah PPDB ditutup.
BACA JUGA: Pendidikan Gratis di Sekolah Swasta, Upaya Pemkot Bekasi Cegah Putus Sekolah
“Aduan yang masuk ke kami ada 76, tapi saat ini ada 41 sudah ada kepastian. Lalu sisanya masih belum mendapat kepastian diterima sekolah manapun. Itu SD dan SMP,” katanya kepada Jabar Ekspres.
Illa menambahkan, buntut dari aksi tersebut pihak Disdik kemudian memberi solusi. Yakni dengan menjebatani agar bisa bersekolah di sekolah swasta. “Solusinya masuk sekolah swasta dengan gratis,” sambung Illa usai bertemu dengan perwakilan dari Disdik.
Menurut Illa, aduan dari para orang tua tersebut merupakan bagian dari sengkarut masalah terkait pelaksanaan PPDB di Kota Bandung. “Zonasi itu kan sangat gaib seperti siluman. Kadang anak yang berjarak jauh bisa jadi dekat,” cetusnya.
BACA JUGA: Boarding School Diminati Siswa Luar Kota, Alternatif Terbatasnya Jalur Zonasi
Efek dari praktik sejumlah kecurangan itu tentunya merugikan masyarakat. Anak-anak yang sebenarnya berhak bersekolah di dekat rumahnya bisa tergeser oleh anak lain.
Selain menampung aspirasi soal kepastian penerimaan sekolah, FMPP juga menerima aduan terkait dugaan jual beli bangku sekolah dalam proses PPDB di Kota Bandung. Saat ini FMPP juga masih mengumpulkan bukti – bukti guna mensomasi pihak sekolah yang diduga melakukan praktik curang tersebut. “Sudah kami sampaikan juga ke pihak dinas,” pungkasnya.