JABAR EKSPRES – Pada tanggal 19 Juli 2023, Tesla, produsen mobil listrik, melaporkan keuntungan bersih sebesar 2,7 miliar dolar AS pada kuartal kedua 2023, yang meningkat 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Selama kuartal tersebut, pendapatan Tesla mencapai 24,9 miliar dolar AS, mengalami peningkatan hampir 47 persen dari tahun sebelumnya. Sebagian besar pendapatan berasal dari divisi otomotif produsen mobil listrik terkemuka tersebut dengan mencatatkan pendapatan sebesar 21,3 miliar dolar AS.

Untuk meningkatkan penjualan di paruh pertama tahun ini, Tesla telah melakukan pemangkasan biaya pada empat model mobil listriknya di Amerika Serikat, Meksiko, Eropa, dan China. Langkah ini berhasil mencatatkan rekor pengiriman pada kuartal kedua, mencapai 466.140 unit. Namun, langkah tersebut juga berdampak negatif pada margin otomotif Tesla.

Baca juga: Sejarah Panjang Ikatan Motor Honda Purwakarta

Margin kotor Tesla turun menjadi 18,2 persen pada kuartal kedua, dibandingkan dengan 25 persen pada kuartal kedua 2022 dan 19,3 persen pada kuartal sebelumnya.

Margin operasi juga sedikit menurun dari 11,4 persen pada kuartal pertama menjadi 9,6 persen. Pengeluaran modal meningkat 19 persen dari tahun sebelumnya.

Jumlah stasiun dan konektor Supercharger Tesla meningkat 33 persen pada kuartal kedua, mencapai 5.265 dan 48.082 masing-masing.

Selama beberapa bulan terakhir, Tesla telah membuka jaringan Supercharger-nya untuk digunakan oleh pembuat mobil lain, termasuk Ford, General Motors, dan Nissan.

Pada akhir kuartal kedua, arus kas bebas Tesla mencapai 1 miliar dolar AS, naik dari 441 juta dolar AS pada akhir kuartal pertama.

Perusahaan tetap optimistis dengan prospeknya dalam setahun penuh. Mereka berharap untuk tetap mencatat tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 50 persen dengan target produksi sekitar 1,8 juta kendaraan pada tahun 2023. Gigafactory di Shanghai, China, terus beroperasi hampir pada kapasitas penuh dan tetap menjadi pusat ekspor utama bagi Tesla.