Penyelamat di Korea Selatan Membawa Delapan Mayat dari Terowongan yang Terendam Banjir

JABAR EKSPRES – Petugas penyelamat di Korea Selatan berhasil mengeluarkan delapan mayat dari sebuah terowongan yang dilanda banjir.

Penemuan jasad ini menambah jumlah korban meninggal akibat hujan deras dan tanah longsor yang terus menerus melanda wilayah tersebut, menyebabkan banjir meluas.

Hingga saat ini, jumlah korban tewas akibat banjir di Korea Selatan telah mencapai 35 orang.

Pada hari Minggu lalu, setidaknya 10 orang dilaporkan hilang, sementara ribuan orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka karena hujan deras yang terus mengguyur berhari-hari, memicu banjir bandang dan tanah longsor.

Dalam upaya penyelamatan di terowongan Cheongju, pemerintah setempat telah mengerahkan hampir 400 petugas penyelamat, termasuk tim penyelam.

BACA JUGA: Banjir di Korea Selatan Merenggut 40 Nyawa Orang

Terdapat kendaraan-kendaraan, termasuk sebuah bus, yang terperangkap dalam banjir bandang pada Sabtu malam.

Seo Jeong-il, kepala stasiun pemadam kebakaran di barat Cheongju, menjelaskan bahwa sekitar 15 kendaraan, termasuk sebuah bus, diduga terendam di bawah terowongan tersebut.

“Kami fokus pada operasi pencarian karena kemungkinan ada lebih banyak orang di sana,” kata Mr Seo, dikutip dari Disway.id, Rabu, 19 Juli 2023.

Underpass sepanjang 685 meter tersebut mengalami banjir pada hari Sabtu setelah sungai terdekat meluap karena tanggul yang runtuh akibat naiknya permukaan air.

Tim penyelamat bekerja keras memompa air keluar dari terowongan, dan penyelam menggunakan perahu karet untuk masuk dan keluar dari area tersebut.

BACA JUGA: Hujan Lebat di Korea Selatan, 7 Tewas, 3 Hilang, dan Ribuan Dievakuasi

Yang Chan-mo, seorang pejabat dari departemen pemadam kebakaran provinsi Chungcheong Utara, menyatakan bahwa dibutuhkan beberapa jam untuk memompa semua air keluar dari terowongan yang tergenang air dengan tinggi 4 hingga 5 meter, serta lumpur dan puing-puing lainnya.

Sebelumnya, sembilan orang berhasil diselamatkan dari terowongan tersebut, tetapi jumlah yang terjebak di dalam underpass masih belum diketahui dengan pasti.

Salah satu orang yang berhasil selamat dari terowongan yang terendam mengatakan bahwa pemerintah seharusnya membatasi akses ke underpass saat adanya peringatan banjir.

Akibat curah hujan yang tinggi, lebih dari 6.100 orang telah mengungsi dan 27.260 rumah terdampak, dengan pemadaman listrik di banyak rumah akibat banjir yang merusak.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan