Yayasan Margasatwa Tamansari Gelar Ngaruwat Jagat, Ngajaga Lembur: Haul Ema Bratakusuma Pendiri Kebun Binatang Bandung

BANDUNG, JABAR EKSPRES – Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) menggelar acara Ngaruwat Jagat, Ngajaga Lembur untuk memperingati Haul pendiri Kebun Binatang Bandung yang ke-39, Ema Bratakusuma di area teater Kebun Binatang Bandung, Sabtu (15/7).

Dihadiri oleh ratusan seniman dan budayawan, acara itu bertujuan untuk mengenang sang pendiri Kebun Binatang Bandung. Rangkaian acara menampilkan pentas seni budaya Sunda, mulai dari tari jaipong, atraksi bola api hingga orasi ilmiah turut memeriahkan peringatan tersebut.

Ketua Yayasan Margasatwa Tamansari Kota Bandung, Bisma Bratakusuma mengatakan, kegiatan ruwatan ini rutin digelar setiap tahunnya dalam memperingati haul pendiri Yayasan Margasatwa Tamansari, Ema Bratakusuma.

BACA JUGA: Demi Berantas Kejahatan, Face Recognition Jadi Senjata Baru Pemkot Bandung

“Setiap tahunnya mungkin bakal kami adakan acara peringatan ini. Rangkaian kegiatan hari ini sebenarnya lebih kepada mengenalkan atau mengedukasi masyarakat terhadap kebudayaan Sunda,” kata Bisma.

Acara yang mengusung tema Ngaruwat Jagat, Ngajaga Lembur sendiri kata Bisma merupakan suatu peringatan yang menjunjung tinggi kearifan budaya sunda dan melestarikan kekayaan alam yang ada di Kota Bandung khususnya di Kebun Binatang Bandung.

“Sesuai dengan gagasan pendiri saat mendirikan Kebun Binatang Bandung, kita ingin melestarikan alam baik itu flora maupun fauna. Sehingga anak cucu kita masih bisa menikmati kekayaan alam yang dimiliki. Dan kebun binatang ini menjadi hasil dari gagasan tersebut,” ujarnya.

BACA JUGA: Upaya Bangkitkan Ekonomi Kota Bandung: Mulai dari Koperasi, UMKM Hingga Satgas Anti Rentenir

Lebih lanjut Bisma menegaskan, “Kita juga bisa lihat saat ini banyak pepohonan yang berusia lebih dari 100 tahun dan masih berdiri kokoh. Jadi ini suatu kelebihan di mana lingkungan berada di tengah kota banyak pohon tinggi yang terasa di tengah hutan. Ini harus terus kita jaga,” tegasnya.

Selain itu, tidak hanya dalam peringatan haul saja, pihak kebun binatang ke depannya akan secara rutin mengadakan acara serupa dengan memberi ruang bagi paguron Sunda. Hal itu, untuk menonjolkan fungsi edukasi Kebun Binatang Bandung kepada masyarakat selain fungsi berwisata.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan