“Kalau perbandingan dari tahun ke tahun, 2022 kemarin yang cukup jadi perhatian. Tahun kemarin mengkhawatirkan, karena cuaca juga berpengaruh,” bebernya.
Ardhi mengungkapkan, terhitung sejak awal Januari sampai Desember 2022, Desa Cicalengka Wetan secara kumulatif mencatat 15 orang terkena demam berdarah.
“Tahun ini dari Januari sampai pertengahan 2023 ini di bulan Juli, yang terkena DBD ada 3 orang. Semua tertangani, artinya tidak sampai ada yang meninggal dunia,” ungkapnya.
“Penyebaran nyamuk DBD itu di RW08 dan RW07 jadi fokus kami. Alhamdulillah sudah terkendali oleh satgas dengan fogging dan sudah diterapkan juga iklim hidup sehat termasuk 3M,” pungkas Ardhi. (Bas)