JABAR EKSPRES – Setiap tahun, ketika musim panas berakhir hari pertama anak sekolah menjadi momen yang sangat penting bagi anak-anak dan orang tua di seluruh dunia.
Hari pertama anak sekolah merupakan pendidikan formal yang akan mengalami transisi dari lingkungan yang lebih santai di rumah menjadi lingkungan belajar yang terstruktur di sekolah.
Baca juga: Ada 9 Hal yang Harus Orang Tua Lakukan Saat di Hari Pertama Anak Sekolah!
Momen ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk membangun rutinitas dan kemandirian mereka untuk belajar mengatur waktu, beradaptasi dengan aturan dan jadwal, serta belajar untuk bekerja sama dengan teman sekelas dan guru.
Selain itu, hari pertama anak sekolah juga penting untuk mengembangkan keterampilan sosial anak-anak. Di sekolah, anak-anak akan bertemu dengan teman sebaya yang berasal dari berbagai latar belakang.
Mereka akan belajar bagaimana berinteraksi, berkomunikasi, dan berkolaborasi dengan orang lain. Melalui interaksi sosial di sekolah, anak-anak akan memperluas pemahaman mereka tentang dunia dan membangun hubungan yang berharga.
Keterampilan sosial yang diperoleh di sekolah akan membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari dan masa depan profesional mereka.
Selain aspek sosial, hari pertama sekolah juga merupakan momen penting untuk merangsang perkembangan intelektual anak-anak.
Di sekolah, anak-anak akan terlibat dalam berbagai kegiatan belajar yang dirancang khusus untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka yang akan belajar membaca, menulis, berhitung, dan mengembangkan keterampilan kognitif lainnya.
Proses pembelajaran ini akan membantu anak-anak untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan pemecahan masalah, yang sangat penting untuk keberhasilan di masa depan.
Selain itu, hari pertama anak sekolah juga memberikan kesempatan bagi orang tua untuk terlibat dalam pendidikan anak-anak mereka.
Orang tua dapat berpartisipasi dalam kegiatan orientasi atau pertemuan dengan guru untuk memahami lebih baik tentang kurikulum dan harapan sekolah.
Ini memungkinkan mereka untuk berkolaborasi dengan guru dalam mendukung perkembangan akademik dan emosional anak-anak mereka.
Melalui partisipasi aktif orang tua, anak-anak merasa didukung dan mereka merasa bahwa pendidikan adalah prioritas keluarga.
