JABAR EKSPRES – Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) membatasi asupan aspartam atau pemanis buatan dalam makanan dan minuman hingga maksimum 40 mg untuk mencegah risiko dampak buruk bagi kesehatan manusia.
Penilaian terhadap efek kesehatan dari pemanis bebas gula aspartam merupakan bagian dari studi bersama oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) dan Komite Ahli Gabungan untuk Bahan Tambahan Pangan (JECFA), demikian pernyataan tertulis WHO yang dirilis Sabtu (15/7).
IARC mengklasifikasikan aspartam sebagai kemungkinan karsinogenik pada manusia (IARC Group 2B). “bukti terbatas” karsinogenisitas atau proses karsinogenik pada manusia, dan JECFA menerima Asupan harian dinyatakan 40 mg/kg berat badan.
BACA JUGA : Kamu Sering Mengantuk ? Inilah 4 Penyebab Sering Merasa Ngantuk
Sejak tahun 1980-an, aspartam telah digunakan secara luas dalam berbagai makanan dan minuman, termasuk minuman diet, permen, produk susu seperti gelatin, es krim dan yogurt, sereal sarapan, pasta gigi, dan obat-obatan seperti pereda batuk dan vitamin kunyah lainnya. Ini adalah pemanis buatan kimiawi.
“Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. “Satu dari enam orang meninggal karena kanker setiap tahunnya,” katanya. Francesco Branca, Direktur Nutrisi dan Keamanan Pangan WHO mengutip dari Antara pada Minggu (16/7)
Ia mengatakan bahwa ilmu pengetahuan terus berkembang untuk menilai faktor-faktor penyebab kanker yang potensial dengan harapan dapat mengurangi kematian akibat kanker dan jumlahnya.
“Tinjauan terhadap aspartam ini menunjukkan bahwa meskipun keamanan bukanlah masalah utama pada dosis yang umum digunakan, aspartam memiliki efek potensial yang perlu dieksplorasi melalui penelitian yang lebih banyak dan lebih baik. Memang ada,” katanya.
Siaran pers tersebut menyatakan bahwa IARC dan JECFA melakukan penelitian independen namun saling melengkapi untuk menilai potensi karsinogenik dan risiko kesehatan lainnya yang terkait dengan konsumsi aspartam.
BACA JUGA : 4 Tips Membuat Wajah Glowing ala Nagita Slavina yang Harus Kamu Coba di Rumah
Kajian independen ini merupakan yang pertama kalinya aspartam dievaluasi oleh IARC dan yang ketiga untuk JECFA.
“Sebuah tinjauan terhadap literatur ilmiah yang tersedia menyimpulkan bahwa bukti-bukti mengenai kanker dan efek kesehatan lainnya masih terbatas,” kata laporan tersebut.