“Yang pertama harus dilakukan yakni penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui riwayat perjalanan penderita. Setelah itu baru dilakukan pengendalian apakah itu harus pemberantasan sarang nyamuk, abatisasi atau harus di fogging. Jadi fogging itu langkah terakhir,” tandasnya.
Karena itu, pihaknya mengingatkan warga untuk waspada walaupun tren kasusnya cenderung menurun. Terlebih cuaca yang tidak menentu seperti saat ini dapat memicu perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.
“Walupun tren kasus DBD relatif turun, masyarakat tetap harus waspada dengan mengawasi tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat munculnya jentik nyamuk pembawa virus demam berdarah,” tandasnya. (Mg5)