JABAR EKSPRES – Pada Senin (10/7), Otoritas Sudan memutuskan untuk memperpanjang penutupan wilayah udara mereka hingga 31 Juli sebagai respons terhadap bentrokan yang terjadi antara militer Sudan dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).
Otoritas Penerbangan Sipil Sudan mengumumkan bahwa seluruh penerbangan masih dilarang masuk atau keluar dari wilayah udara Sudan sampai tanggal 31 Juli, kecuali untuk penerbangan evakuasi dan misi bantuan kemanusiaan.
BACA JUGA: Perang Saudara Sudan Mengganas, Lebih dari 1.000 Orang Mati!
Konflik antara militer dan RSF telah melanda Sudan sejak April, menyebabkan hampir 3.000 warga sipil tewas dan ribuan orang lainnya terluka, menurut laporan dari tim medis setempat. Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) memperkirakan bahwa hampir tiga juta orang telah mengungsi akibat konflik yang terjadi di Sudan saat ini.
Upaya gencatan senjata yang dimediasi oleh Arab Saudi dan Amerika Serikat untuk menghentikan kekerasan di negara tersebut telah gagal mencapai hasil yang diinginkan.
BACA JUGA: Hari Pertama Idul Adha, Sudan Umumkan Gencatan Senjata